Selasa, 31 Desember 2013

Vatikan Siapkan Ratusan Juta Dollar Untuk Hentikan Penyebaran Islam

Sumber Media Isnet Islamic Network.
Vatican menyiapkan dana yang cukup besar, untuk menghentikan penyebaran Islam ke seluruh dunia.Caranya, dana itu akan dibagi-bagikan ke gereja-gereja Katolik, khususnya untuk kelompok yang bertugas melakukan misi Kristenisasi.

Hal tersebut diungkap oleh koran Jerman Welt am Sonntaq, dari laporannya yang berjudul “ A Million Against Muhammad” Laporan yang ditulis oleh Andreas Englisch itu menyebutkan, ada kecenderungan makin meningkatnya upaya untuk
memutarbalikan ajaran Islam dengan menjelek-jelekkan tokoh nabi Muhammad SAW.

Selain itu, studi-studi tentang Islam dan Kristen yang dilakukan oleh Vatican, hanya sebagai kedok. Tujuan utama dari studi studi seperti itu, sebenarnya hanya untuk memicu ketegangan antara pemeluk agama Katolik dan Islam.

Laporan tersebut juga menyebutkan, gerakan Kristenisasi ini mendapat dukungan dari dari para pengambil keputusan dan pimpinan pemerintahan negara-negara di luar vatican,untuk lebih menyebarluaskan ajaran Katolik. Mereka juga melakukan pendataan dan
studi perbandingan terhadap penyebaran agama Islam dan Kristen di dunia.

Misi Kristenisasi ini,mengelola langsung sekitar 1.081 keuskupan yang melakukan kegiatannya secara rahasia, di negara-negara yang melarang adanya kegiatan agama Katolik. Diantaranya adalah
negara Saudi Arabia,Yaman,
China, Vietnam dan Kamboja.

Untuk mendukung kegiatan
itu, mereka melatih puluhan ribu pendeta setiap tahunnya Tahun lalu saja, misi ini mengerahkan 85.000 uskup dan pendeta, 450.000 pegawai administrasi, untuk menyiapkan sekitar 65.000 pendeta yang akan disebar ke 280 tempat di dunia. Misi tersebut juga merekrut sekitar 1 juta orang biasa dengan upah sekitar 30 dollar per bulan, untuk pergi ke pelosok-pelosok kota dan desa, menjalankan misi Kristenisasi dengan cara mendekati orang-orang miskin. Misi ini juga membangun infrastruktur yang cukup besar, antara lain membangun 42.000, 1.600 rumah sakit, 6.000 pusat kesehatan dan 780 klinik untuk penderita hepatitis serta 12.000 kantor untuk menolong orang-orang miskin.

Dari sejumlah negara yang
sudah disusupi misi agama
Katolik ini, laporan harian
Welt am Sonntag memberi
contoh sekolah-sekolah Katolik di kawasan Asia dan Afrika sebagai contoh misi
agama Katolik yang dinilai
berhasil. Dan baru-baru ini,
berdiri sekolah baru di Doha, Qatar, dengan jumlah murid 4.000 orang, dimana sepertiganya adalah orang
Kristen. Sekolah Kristen di Qatar ini memang agak berbeda dengan sekolah-sekolah yang didirikan di negara-negara lain seperti di India misalnya, yang
benar-benar bertujuan untuk mengkristenkan siswanya.

Lebih lanjut, koran Jerman Welt an Sonntag mengungkapkan, misi agama Katolik yang dibiayai Vatican ini, menyiapkan dana sekitar 500 juta dollar tiap tahunnya, untuk misi Kristenisasi atau membiayai proyek agar pemeluk agama Islam pindah ke agama Katolik.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka.Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. QS. al-Baqarah (2) : 120

Dipastikan 20% Pendeta di Seluruh Dunia Positif terkena Aids / HIV dan ada kemungkinan Angka ini meningkat.

Dipastikan 20% Pendeta di Seluruh Dunia Positif terkena Aids / HIV
dan ada kemungkinan Angka ini meningkat..
Apakah ini akibat Sex Bebas dg Biarawati & Pelacur ?
…Berapa jumlah penderita AIDS di kalangan Biarawati ??
Nah, Bagaimana para Pendeta dan Biarawati di Indonesia ?
Kenapa aku posting ini? Alkitab menganggap bahwa semua “spiritual” pemimpin atau Imam Gereja dan Menteri (sebagai kita sebut mereka hari ini) adalah tidak berdosa dan sempurna. Mari kita lihat ayat berikut dari Alkitab:
“Orang rohani membuat penilaian tentang segala sesuatu, tapi ia sendiri tidak tunduk pada penilaian setiap manusia. (Dari Alkitab NIV, 1 Korintus 2:15)”
Ketika seorang Imam memutuskan untuk melakukan perzinahan atau percabulan, maka ia akan menyangkal Alkitab, karena seperti saya katakan, Alkitab BERASUMSI bahwa semua Imam dan Menteri yang sempurna dan tidak berdosa yang bahkan tidak “tunduk pada penilaian setiap manusia.” Artikel di bawah membuktikan bahwa ini adalah asumsi yang salah jelas buatan manusia dan korupsi dalam Alkitab, dan bukan ALLAH SWT’s Ilahi Wahyu.
Silakan kunjungi Orang-orang tidak berdosa dan sempurna dalam Alkitab.
abc_priest_new_010105_w.jpg (6629 bytes)
Meskipun Pastor Roger saham rahasianya dengan 20/20, ia tetap dalam gelap. (ABCNEWS.com)
Imam Dengan AIDS
Krisis Dalam Gereja Katolik
5 Januari
- Seperti imam Katolik Roma, Pastor Roger telah mengambil kaul kemiskinan, ketaatan dan selibat untuk tetap murni dan fokus pada Tuhan.
Umat-Nya percaya Roger, yang telah dikenal sejak sekolah dasar bahwa ia ingin mengabdikan hidupnya untuk gereja.
Tapi dia takut jika mereka tahu yang sebenarnya tentang dirinya ia akan kehilangan kepercayaan suci.
“Kementerian saya tidak akan dapat melanjutkan jika orang tahu bahwa saya HIV-positif,” kata Roger, yang gay dan telah patah sumpah selibat.
Ayah Roger bukan imam HIV-positif saja. Dia memperkirakan bahwa selama pelayanan-Nya, ia telah dikenal 15 sampai 20 imam yang telah tertular HIV melalui hubungan homoseksual. Banyak yang telah mati.
“Saya telah bekerja dengan imam yang telah meninggal dengan AIDS,” ujar Richard Sipe, seorang imam psikoterapis dan mantan, yang telah menghabiskan 40 tahun terakhir meneliti dan menulis tentang kebiasaan seksual rohaniwan Katolik. “Saya memperkirakan bahwa 750 imam sudah meninggal karena AIDS,” kata Sipe, yang telah menganalisis ratusan kasus AIDS di imamat, dan percaya bahwa “lain 750 imam membawa virus HIV.”
Gereja Respon
Tidak ada yang tahu persis berapa banyak imam memiliki virus AIDS atau telah meninggal karena penyakit ini. Namun upaya terakhir untuk mengetahui dilakukan oleh Kansas City Star.
Reporter Judy Thomas, yang telah mengumpulkan sertifikat kematian imam ‘selama beberapa tahun terakhir, mengatakan, “Kami akan dapat dokumen bahwa setidaknya 300 imam telah meninggal karena AIDS -. Dan itu mungkin konservatif”
Tapi Suster Maryanne Walsh, juru bicara Konferensi Waligereja Katolik, suara resmi dari gereja di Amerika Serikat, kata ini hanya mewakili sebagian kecil imam.
“Ini sangat menarik perhatian saya bahwa siapa memiliki AIDS,” kata Walsh. “Dan bahkan lebih sehingga kekhawatiran saya bahwa 300 para pemimpin gereja kami, para imam kami, akan AIDS.” Tapi, ia menambahkan, “bahkan jika Anda dua kali lipat jumlah itu, Anda akan memiliki kurang dari 1 persen. Jadi saat Anda memiliki 300 cerita tragis di sana, Anda tidak memiliki tren di imamat. ”
Meskipun AIDS dapat dikontrak dalam berbagai cara, termasuk ahli Sipes percaya banyak imam tertular penyakit melalui hubungan homoseksual.
Dalam buku baru laris, The Mengubah Wajah Imamat, Bapa Donald Cozzens, presiden seminari Katolik dihormati, mengatakan ada semacam persentase yang tinggi dari imam gay di gereja bahwa ia prihatin “imamat adalah atau menjadi gay profesi. ”
Sipe juga, memperkirakan bahwa antara 25 persen dan 45 persen dari imam Amerika homoseksual dalam orientasi.
Suster Walsh mengatakan tidak hanya itu sulit untuk menemukan bukti untuk mendukung perkiraan pria gay di imamat, tetapi juga tidak relevan. “Tidak ada tujuan yang nyata dalam mengatakan apakah seseorang homoseksual atau heteroseksual,” katanya. “Masalahnya adalah apakah mereka dapat membuat komitmen.”
Memang, Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak ada dosa tentang memiliki orientasi gay atau keinginan homoseksual – apakah anda seorang imam atau tidak. Ini bertindak atas keinginan orang-orang bahwa gereja menganggap tidak wajar dan salah. Jadi, ketika seorang imam gay berhubungan seks, dia tidak hanya melanggar sumpah selibat nya, namun sangat kuat ajaran gereja moral homoseksualitas juga.
Mempersiapkan Selibat
Uskup Thomas Gumbleton, seorang pemimpin Katolik vokal liberal di Detroit, percaya imam kebanyakan mereka mempertahankan janji selibat. Tapi ia mengatakan banyak dari orang-orang yang gay. Gumbleton juga berpendapat bahwa sampai saat ini, Katolik seminaris gagal untuk mengajarkan para imam bagaimana mengintegrasikan seksualitas mereka dan tidak cukup mempersiapkan mereka untuk seumur hidup selibat.
Tetapi gereja telah membuat perubahan dramatis dalam dekade terakhir dalam cara membahas masalah-masalah seksual di seminari. Alih-alih menolak atau menindas hasrat seksual, seminari sekarang menggunakan psikologi progresif untuk membantu orang menangani secara terbuka dengan topik sekali tabu daya tarik seksual serta homoseksualitas.
Seminaris, misalnya, belajar bagaimana menyalurkan energi seksual mereka, dan itu baik-baik saja untuk merangkul orientasi homoseksual mereka. Mereka diajarkan yang intim, persahabatan non-seksual dapat membantu menjaga mereka dari melanggar sumpah mereka selibat.
Dan bahkan AIDS sekarang sedang serius ditangani oleh gereja.
“Yesus tidak bertanya bagaimana orang punya kusta,” kata Pastor Dennis Rausch, seorang imam Miami yang melayani korban AIDS dan juga memiliki AIDS sendiri. “Kami tidak bertanya bagaimana mereka menjadi terinfeksi. Kami di sini berjalan dengan mereka -. Bukan untuk menghakimi mereka dalam perjalanan mereka ”
Rausch masih memiliki pekerjaan dan bisa berbicara secara terbuka tentang penyakit di keuskupannya karena ia menolak untuk mendiskusikan bagaimana ia tertular HIV. Dengan diam, ia berharap untuk memutuskan hubungan antara homoseksual dan AIDS.
“Gereja telah bekerja keras untuk mengambil menyalahkan dan rasa bersalah dan malu dan tumbal dari orang dengan penyakit ini,” katanya.
Tetapi tidak semua imam dengan AIDS merasa nyaman berbicara secara terbuka. Sering kali, homoseksualitas mereka dan mereka melanggar sumpah selibat mengutuk mereka, menjaga mereka dari mengatakan kebenaran tentang penyakit mereka, dan mencegah mereka dari menemukan dukungan yang mereka butuhkan.
“Aku merasa nyaman dengan apa yang saya lakukan,” kata Roger, meskipun ia juga mengatakan kehidupan ganda ia hidup kadang-kadang masalah dia. “Jika orang ingin sempurna imam dan para menteri dan rabbi, pendeta yang sempurna, kami semua harus melepas kerah kami dan meninggalkan tempat kudus.” Roger menambahkan, “I’ma imam yang baik. Saya HIV adalah hasil dari pilihan yang buruk saya membuat dalam hidup saya … Dan itu tidak berarti bahwa saya punya apa-apa lagi untuk diberikan kepada Gereja … Tuhan akan menilai saya – dengan segala kekuatan dan kelemahan bahwa Dia telah memberi saya.
SUMBER
http://www.answering-christianity.com/priests_with_aids.htm

KISAH NYATA: Bualan Kristen tentang kuasa penyembuhan Yesus

Box Ankerdikirim keMuallaf (ex-Kristen) Siap Untuk Membongkar Kesesatan Kristen Secara Total
KISAH NYATA: Bualan Kristen tentang kuasa penyembuhan Yesus.
Mujur tak dpt diraih, malang tak dapat ditolak...
Akibat terlalu sering mengkoleksi "apem" PSK di Makssar, Pdt. Alexander Kandalangi asal Makale, Tana Toraja positif terjangkit virus HIV berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar lima bulan yg lalu. Pendeta Protestan ini mengeluh timbul bintik2 dan gatal2 di seluruh tubuhnya, badannya terasa lemah disertai diare tanpa henti selama sebulan lebih.

Pdt Alex terkejut stlh mengetahui bhw tidak ada obat yg dapat menghentikan virus mematikan tsb. Menurut perkiraan dokter, umur Pdt Alex sekitar 12-16 thn lagi, tergantung bg mana ia mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral) secara teratur. Dokter juga menuturkan bhw Pdt Alex akan memasuki tahapan AIDS lalu menghembuskan nafas terakhir lebih dini.

Dunia terasa sempit dan gelap seketika. Kenyataan pahit ini membuat Pdt Alex jatuh ke jurang depresi. Dgn bekal uang yg mencukupi ia berangkat ke Jakarta, menemui para pendeta2 yg dikenal bisa "menyembuhkan" penyakit hanya dgn kuasa Yesus. Pendek kata pendeta malang itu pergi dari satu pendeta ke pendeta lain berharap kuasa Yesus agar ia terbebas dari virus HIV yg terus menggerogotinya.

Tapi apa daya, sudah puluhan pendeta yg ia datangi namun kondisi fisiknya terus menurun. Muncul bercak merah kehitam-hitaman diseluruh tubuhnya dgn rasa gatal yg sulit terlukiskan. Pdt Alex pun akhirnya putus asa dan memilih mengakhiri hidpu alias BUNUH DIRI dgn cara menggantungkan diri di sebuah kamar hotel di Jakarta. Sekali lagi, penyesalan datangnya pasti belakangan!!!

Pertanyaan bagi Kristen: Mana kuasa Yesus yg katanya bisa menyembuhkan segala penyakit??? Ada 2.400 lebih pendeta Protestan di Indonesia yg HIV+, kok tdk bisa sembuh??? mana kuasa Yesus???

Silakan beri jawaban yg logis dan santun.
No pantat no sodomi
No hujat no caci maki

Wassalam,
Maruli Ahmad Tobing.

Seorang Pelacur Membongkar Kesaksian Palsu Penyembuhan atas nama Yesus

Seorang pelacur membongkar kesaksian palsu penyembuhan atas nama Yesus. Penyembuhan palsu yang sering dilakukan Pendeta Michael Njoroge dari gereja Fire Ministries Kenya akhirnya terkuak setelah adanya pengaduan para pelacur yang telah disewa untuk memberikan kesaksian palsu telah disembuhkan dan menerima mukjizat setelah di doakan. Namun kontrak sewa tidak dibayar, akhirnya para pelacur menuntutnya.
Beberapa ‘aktor’ pelacur yang dikontrak maju untuk mengekspos Njoroge setelah tenggat waktu pembayaran gagal dipenuhi pendeta atas transaksi itu sebagaimana kesepakatan awal yang telah disepakati.
Salah seorang pelacur bernama Ester Mwende mengatakan, ia bertemu pendeta Michael Njoroge di Embakasi Fire Ministries yang mendekatinya sebagai pelanggan. Pendeta mengunyah buah terlarang dan kemudian memulai sebuah misi untuk menipu para pengikutnya.Pendeta Njoroge juga mengancam dua wartawan yang meliput hal tersebut. Gereja juga melakukan pengamanan ketat, pemerikasaan jemaat dan melarang setiap orang yang membawa kamera. Kenya selama beberapa tahun terakhir mengalami ‘ledakan’ pendirian sejumlah gereja baru seiring dengan kekhawatiran bahwa beberapa orang menggunakan gereja untuk memperkaya diri sendiri dengan mengambil keuntungan dari orang Kristen yang memang mudah tertipu. Dengan kemudahan penggunaan ponsel untuk transfer uang, televangelis dan pendeta lainnya sering kali membuat nomor Mpesa untuk mengumpulkan uang dari orang yang percaya dengan mengatakan bahwa itu akan digunakan untuk proyek-proyek gereja dan penyebaran perkataan untuk memastikan lebih banyak orang mendapatkan keuntungan dari ‘mukjizat’ palsu.
Fakta lapangan, Paus Yohanes Paulus II yang dijuluki Bapa Suci (Holy Father) setiap sakit tidak menggunakan penyembuhan atas nama yesus, tapi menempuh jalur medis kedokteran di rumah sakit, dari flu sampai tumor intestinal (1992) melalui bedah besar di RS Gemelli. Pada akhir hayatpun Sri Paus matinya tidak terselamatkan pula oleh Penyembuhan atas nama Yesus (2/4/2005) karena menderita Septic Shock (antara lain akibat infeksi saluran kemih) dan gagal jantung. Berbagai penyakit yang diderita Paus antara lain Parkinson, gangguan pernafasan dan tenggorokan, prostat dengan komplikasi urosepsis, hipertensi serta ischemic cardiopathy juga tidak bisa disembuhkan oleh Pendeta.
Dalil penyembuhan ini berdasarkan Markus 16: 17-18: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”
Ketahuilah bahwa Markus 16: 17-18 tersebut diakui sebagai ayat palsu oleh para penerbit Bibel sendiri. International Bible Society menyebutkan: “The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20.” (Manuskrip yang paling tua dan beberapa naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20). Dan Tahun 1977-1978, Lembaga Biblika Indonesia juga mengakui dengan jujur: “Bagian akhir Markus, ay. 9-20, berceritera mengenai penampakan-penampakan Yesus. Ini memang termasuk ke dalam Kitab Suci, tetapi agaknya tidak termasuk Injil Markus yang asli.”
Faktanya Mark Randall “Mack” Wolford (44), pastor Pantekosta, West Virginia AS, yang dikenal di seluruh Appalachia sebagai pria yang sangat relijius mati digigit ular karena mempraktekkan digigit ular berbisa tidak mati (Markus 16: 17-18) tapi naas tidak bisa disembuhkan oleh dokter atau doa
pernah ada seorang kristen yang sesumbar, orang kristen kebal santet bisa disembuhkan dengan doa kristen… tidak lama kemudian orang tersbut kena santet beneran dan …..
Trik ini juga untuk strategi kristenisasi dunia, di Indonesia misalnya, Gelora Bung Karno Jakarta sebagai saksi bisu kegagalan mukjizat umat Kristiani dalam acara National Prayer Conference tanggal 12-16 Mei 2003, untuk penyembuhan mata tokoh pujaan Kristen, ***Dur walau dipimpin pendeta kelas dunia, Cindy Jacob dari Amerika dibantu ribuan umat kristen dalam doa’nya. Kebutaan tidak sembuh.
Banyak video penyembuhan kristen, tapi lebih banyak kegagalan penyembuhan yang tidak dipublikasikan. Bisa dibandingkan seperti acara TV Dunia lain, Dua Dunia yang menguak kebohongan penyembuhan ini melalui dialog dengan makhluk halus melalui orang yang dijadikan medium. Jin ini mengakui membantu penyemuhan (walau jin tidak punya kekuatn hanya atas izin Allah).
Bahkan seorang misioneris jujur mengakui: “Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah dan jemaatpun akan histeris dan percaya itu mukjizat. Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat dan angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang di luar kendali dan –diluar– skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: “Maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!”. (Paulus F. Tengker, ex Misioneris)
Penyembuhan ini bersifat sementara dan hanya permainan. Penyembuhan ini sebenarnya ditinggalkan oleh orang waras yang lebih menggunakan logika, seperti atheis, atau sekte kristen lainnya, mereka lebih menggunakan ilmu Kedokteran, medis, Rumah Sakit.
Rahasia Penyembuhan atas nama Yesus
Penyembuhan ini hanya untuk mengambil keuntungan uang, memperbanyak umat, dengan cara kerjasama dengan mahluk halus, permainan fikiran, meditasi dan lainnya.
Seperti penyembuhan yang dilakukan para reverence (tidak mau disebut Pendeta) pada acara KKR sebenarnya mirip apa yang dilakukan membaca fikiran Rommy Rafael atau mentalistik Dedy Corbusier, atau penyembuhan oleh mak Erot, Ponari, dukun dan seterusnya. Beda dengan umat Kristen, cara ini di tolak umat Islam karena tahu masalah mistitisme dan dianggap syirik.
Para reverence (Pendeta dukun) terlatih dalam energi prana untuk
- membaca pikiran si pengikut KKR
- mengintrusi pikiran si pengikut KKR dengan sugesti
- menghipnotis dengan sugesti sembuh (mengulang-ulang ayat Alkitab)
mereka lakukan sebenarnya hasil/efek dari pelatihan metode ‘penggetaran syaraf’ untuk mengaktifkan ‘energi prana’ . Mestinya disangkal dengan alasan:
- prana bukan ajaran Kristen melainkan ajaran Hindu
- metode itu adalah pseudo-scientifica
- penipuan dari ‘pangeran kegelapan-Lucifer’
Secara tidak sadar para reverence/pendeta/dukun menggunakan metode Prana
-Mereka melakukan doa dengan usaha konsentrasi menggunakan imajinasi tertentu seperti membayangkan “roh kudus”.
-Mengucap satu rangkai kata berulang-ulang-seperti “Ow Ruah ha
Kadosheh” sebagai ‘mantram’ atau mantra untuk menghantarkan jiwanya kepada”roh kudus”-ini disebut meditasi.
-Pada tingkat konsentrasi yang melayang/mengambang terjadi racauan tak jelas.
Pada dasarnya pembangkitan energi prana tidak terkait dengan kepercayaan apapun, karena orang ateis/PKI-pun dapat melakukannya. Metode ini hanyalah sebagai salah satu penggalian kodrat manusiawi.

Penyembuhan atas nama Yesus?

oleh :DR. H. Sanihu Munir, SKM, MPH.

 TANYA: Apa kegiatan yang dapat dipandang sebagai upaya untuk mendukung ajaran Yesus sebagai Juruselamat? 

JAWAB: Salah satunya adalah penyembuhan spiritual atas nama Yesus. Gereja memanfaatkan penyembuhan spiritual dimana-mana untuk mengingatkan orang atas beberapa peristiwa penyembuhan spiritual yang dilakukan Yesus sebagaimana tercatat dalam Alkitab Dengan kegiatan-kegiatan penyembuhan yang disertai khotbah-khotbah dan doa-doa, maka lengkaplah penampilan Pendeta, Pastor atau penginjil mewakili figur Yesus untuk menyembuhkan orang sakit sambil berkhotbah. Sedemikian besar pengaruh pengobatan ini sehingga apa pun yang dikatakan oleh Pastor, Pendeta dan penginjil seakan-akan semua bisa terjadi. Kegiatan penyembuhan ini merupakan salah satu otoritas Gereja yang berusaha untuk tetap dipertahankan, walaupun lama-kelamaan kebohongannya makin terungkap. Ada dua faktor yang nampaknya sulit bagi Gereja saat ini untuk mempertahankan peranannya sebagai pemegang otoritas penyembuhan atas nama Yesus: 

1) Penemuan bakteri , virus dan jamur serta senyawa kimia / fisik sebagai penyebab penyakit membuat orang sadar bahwa penyakit-penyakit seperti malaria, kusta, dan keracunan kimia bukan urusan para Pastor, Pendeta ataupun penginjil untuk disembuhkan atas nama Yesus. Apalagi orang yang buta karena penyakit kusta atau yang lumpuh karena penyakit polio. Walaupun disebut-sebut nama Yesus 7 hari 7 malam, mereka yang buta tidak akan melihat dan orang yang lumpuh tersebut tidak akan dapat berjalan. Bidang ini merupakan otoritas para dokter dimana para pastor, pendeta dan penginjil tidak punya peran. Namun bagi orang-orang yang masih berfikir primitif, yang masih percaya kepada tahayul, masih mudah terpengaruh propaganda mereka. 

2) Para ahli kedokteran jiwa sejak lama sudah 81 mengungkapkan adanya hubungan antar jiwa seseorang dengan fisiknya. Dalam ilmu kedokteran dikenal istilah Psychophysiologic Disorder yang oleh James C. Coleman, James N. Butcher dan Robert C Carson, dalam buku mereka “Abnormal Psychology and Modern Life, 1984, didefinisikan sebagai “physical disorder in which psychological factors play a major causative role”, (penyakit fisik dimana faktor-faktor kejiwaan berperan sebagai penyebab utamanya) 

Peranan kejiwaan ini selanjutnya dijelaskan: 
“an emotional upset may lower resistance to physical disease… the overall life situation of an individual has much to do with the onset of a disorder, its form, duration and prognosis” 

(perasaan yang kalut dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit……. Situasi kehidupan seseorang secara keseluruhan sangat berkaitan erat dengan kejadian, jenis, lamanya maupun berkembangnya suatu penyakit) 

Bagaimana langkah-langkah terjadinya penyakit fisik akibat gangguan psikologis digambarkan sebagai berikut : 
a. Timbulnya kekalutan perasaan sebagai dampak dari situasi stres yang berlarut-larut. 
b. Ketidakmampuan menanggulangi kekalutan perasaan ini, 
c. Respon berbagai sistim organ tubuh terhadap gangguan perasaan yang berakibat rusaknya organ-organ tubuh tertentu, atau secara umum merobah dan melemahkan sistim pertahanan tubuh.

 Jadi ada banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Banyak dokter yang karena kesibukan melayani pasien menyebabkannya mereka tidak sempat mendiagnosa dengan tepat penyebab sesungguhnya terjadinya penyakit. Akhirnya yang diberikan adalah obat-obat dari apotek untuk menyembuhkan gejala penyakit yang tidak menyentuh gejala kejiwaan penyebabkan terjadinya penyakit fisik.
 Penyakit-penyakit fisik yang berhubungan dengan kejiwaan seperti ini dengan mudah dapat disembuhkan dengan sugesti oleh dokter, dukun, hypnoterapist dan lain-lain tanpa harus berteriak atas nama Yesus. Para penulis yang sama di halaman 275, sebaliknya menjelaskan bahwa emosi positif sangat mendukung penyembuhan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan. 

“Positif emotion seem often to produce a certain immunity to physical disease or to be associated with speedy and uncomplicated recoveries when disease does strike”

 (Emosi positif nampaknya sering menghasilkan daya tahan tubuh tertentu terhadap penyakit atau berkaitan erat dengan kesembuhan yang segera dan mudah dari suatu penyakit) 

Penyakit-penyakit seperti inilah yang sekarang menjadi komoditi Gereja untuk memproklamasikan Yesus sebagai Juruselamat, tanpa sedikit pun ada iktikad baik dan kejujuran mereka untuk menjelaskan kepada jemaat bahwa penyakit seperti ini sesungguhnya dapat disembuhkan sendiri oleh otak si penderita berkat kebesaran hati dan kesediaannya bekerjasama untuk sembuh. Proses penyembuhan seperti ini dijelaskan oleh Mark R. Rosenzweig dan Arnold L. Leiman dalam buku mereka Physiological Psychology, hal. 6-7: 

“Various regions of the brain do indeed contain naturally produced chemical that are now called endorphine, short for “endogenous morphine”. Such compounds can relieve pain and in some cases they are more effective than morphine” ( (Di berbagai lokasi dalam otak ternyata mengandung zat kimia yang dihasilkan secara alami yang saat ini disebut endorphine, singkatan dari “endogenous morphine”, Senyawa ini dapat menghilangkan rasa sakit dan dalam beberapa hal jauh lebih kuat dari morphin) 

Penulis sendiri telah menyembuhkan ratusan orang baik di Indonesia maupun di Filipina sejak penulis mengikuti pelatihan hypnotisme tahun 1980 di Jakarta. Dalam ratusan penyembuhan ini, tidak sekalipun penulis memanggil-manggil nama Yesus, tetapi orang yang mau sembuh, Alhamdulillah sembuh juga. Sesungguhnya penyembuhan spiritual terjadi atas jutaan manusia setiap hari di muka bumi ini, terutama di Asia Selatan, Afrika dan lain-lain, tanpa harus berteriak-teriak atas nama Yesus. Kejadian-kejadian ini tidak dipublikasikan secara luas, karena tidak ada sponsor dan tidak memiliki nilai komersil. Upaya untuk memahami penyebab penyakit dan berupaya untuk mencari obatnya tanpa harus berbohong merupakan esensi 

sabda Rasulullah saw dalam Hadisnya yang mengatakan: “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah telah menurunkan pula obatnya, baik yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya, kecuali penyakit maut.” 

Dari Hadis di atas, kita mendapat gambaran bahwa penyakit bakteri dan virus diobati dengan obat-obat antibiotik, sementara penyakit yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan diobati pula dengan pengobatan kejiwaan. Bahwa penyakit kejiwaan diobati dengan antibiotik atau penyakit bakteri dan virus diobati dengan pengobatan kejiwaan, tentu hasilnya tidak akan optimal, atau malah sia-sia. Jadi kegiatan penyembuhan atas nama Yesus terhadap setiap penyakit yang disiarkan melalui stasiun-stasiun televisi, radio, koran dan pertunjukan di lapangan terbuka sesungguhnya dapat dianggap pembodohan dan pendangkalan intelektual manusia. Dalam idiom bahasa Inggris dikenal dengan hammer and nail (palu dan paku). Artinya setiap persoalan diselesaikan dengan palu dan paku. Pintu rusak, dipaku; mobil mogok dipaku; anak bandel, dipaku! Semua penyakit diselesaikan atas nama Yesus! TBC diobati atas nama Yesus, kanker diobati atas nama Yesus, kolera diobati atas nama Yesus, lumpuh karena polio diobati atas nama Yesus, ditabrak mobil diobati atas nama Yesus Kalau ini dilaksanakan di masyarakat primitif 2000 tahun yang lalu, masih dapat dimaklumi. Tetapi kalau ide ini disuapkan kepada manusia yang berpikiran waras di abad ke XXI ini, sudah sangat keterlaluan. Sesungguhnya tujuan utama berbagai pertunjukan penyembuhan di depan umum ini, bukan dimaksudkan untuk membuktikan kuasa Yesus menyembuhkan penyakit, tetapi sebagai propaganda dengan menggunakan juru-jurus hipnotis dan sugesti agar orang mau menerima Yesus sebagai Juruselamat. Berapa banyak kasus penderita penyakit kronis yang hanya terhibur sesaat oleh placebo effect di waktu pengobatan, tetapi kemudian penyakitnya tetap saja bercokol. Dan ribuan kegagalan pengobatan seperti ini tentu tidak menguntungkan propaganda Yesus sebagai Juruselamat, kalau disebar-luaskan di koran atau ditayangkan di televisi. Sebagaimana dijelaskan, kebanyakan orang menderita gangguan fisik karena pengaruh psikologis. Gangguan kejiwaan seperti stress, menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan metabolisme yang berdampak pada gangguan pisik. Oleh karena itu dalam kasus-kasus ringan, hiburan, pemberian harapan, pemberian semangat dan lain- lain, akan dapat memperbaiki ketidakseimbangan emosional, yang pada gilirannya akan memulihkan kembali metabolisme tubuh seperti sedia kala. Seorang yang kena histeri, misalnya, yang mengamuk dan berteriak-teriak, oleh para penginjil menganggapnya sebagai kerasukan setan. Oleh karena itu menurut mereka, setannya harus diusir atas nama Yesus, agar setan tersebut keluar dari orang yang kena histeri. Namun apa yang terjadi ketika pasien seperti ini dibawa ke rumah sakit? Dokter tidak akan memanggil pastor, pendeta atau penginjil untuk berdoa mendatangkan Yesus agar setannya pergi. Apa yang dilakukan oleh dokter adalah mengambil alat suntik dan obat penenang, menyuntikkannya kepada pasien, dan sim salabim, pasiennya sembuh seketika!!! Tanpa kehadiran penginjil dan Yesus, setan yang menguasai pasien lari tunggang-langgang ditembak oleh dokter dengan suntikan obat penenang tanpa harus menyebut nama Yesus. Para pastor, pendeta dan penginjil terutama mereka yang sudah dilatih dengan keterampilan hipnotis dan sugesti di Amerika Serikat dan Eropa sangat mengerti akan hal ini. Oleh karena itu, pada saat mereka melakukan pengobatan di lapangan, mereka menyadari bahwa penderita penyakit akibat gangguan kejiwaan, akan mendapat manfaat dari teknik pengobatan ini, sementara mereka yang menderita penyakit bakteri, virus dan lain sebagainya, walaupun tidak sembuh, setidaknya akan mendapatkan pengaruh placebo effect sesaat. Jadi apa yang dilakukan para pastor, pendeta dan penginjil internasional hanyalah praktek hipnotherapy biasa, yang kemudian tiba-tiba menjadi luar biasa setelah dikemas dalam paket atas nama Yesus Juruselamat yang mengagumkan, dan diiklankan berdasarkan pesan sponsor. Paula Fredriksen , Guru Besar Sejarah Kristen di Boston University, dalam bukunya Jesus of Nazareth King of Jews, halaman 115, menjelaskan bahwa para pastor, pendeta dan penginjil yang melakukan penyembuhan spiritual atas nama Yesus, sesungguhnya hanyalah melakukan praktek hipnotis dan sugesti biasa yang dikemas dengan bahasa primitif di zaman Yesus. Bagi orang-orang yang kritis di zaman modern, jelas ini sesuatu yang menyesatkan. “Modern culture, too, is familiar with charismatic cures worked by suggestion. Our explanation differ from those given in ancient sources – where we use the language of psychosomatic disease and suggestion, people in antiquity spoke of demons and special power – but the phenomenon observed seem identical” (Dalam budaya modern pun, penyembuhan spiritual yang dilakukan dengan sugesti (seperti di zaman Yesus) banyak dilakukan orang. Penjelasan (ilmiah) yang kita berikan berbeda dengan pemahaman. di masa lalu – ketika kita menjelaskan penyakit dengan bahasa psikologi dan sugesti, orang-orang di zaman dahulu (yang didukung para penginjil) mengatakan kemasukan setan atau roh jahat – padahal wujud (penyakit) nya sama saja). Mengomentari ketidak-jujuran para pastor, pendeta dan penginjil Internasional di daratan Eropa dan Amerika yang berkeliling dunia untuk mengkris-tenkan orang-orang Asia dan Afrika, L. Braker, ahli mesin perkapalan dari Utrecht, negeri Belanda, dalam perjalanannya dari Filipina menuju Indonesia pada tanggal 31 Desember 1999 mengatakan: “Hanya orang bodoh, yang tidak tahu siapa Yesus sebenarnya. Para penginjil itu bukanlah orang-orang yang jujur, tetapi sekedar menggunakan agama sebagai barang dagangan. Mereka tidak memperkenalkan siapa Yesus sebenarnya, tetapi malah memperkenalkannya sebagai barang dagangan. Mereka tidak punya nyali untuk mengatakan ‘kuda adalah kuda’. Saya memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama Kristen, dan Saya bisa menjadi jutawan hanya dengan ikut berkeliling dunia memanipulasi Yesus. Tetapi saya punya harga diri. Dan harga diri saya lebih utama dari uang jutaan dollar.” Dr. Bruce Goldberg dalam bukunya New Age Hypnocis mencantumkan beberapa alamat di Amerika Serikat sebagai pusat-pusat pelatihan dan penyediaan alat-alat bantu hipnotis. 
Penulis sangat menyayangkan satu hal. Selama ini para penginjil merajalela di seluruh Indonesia, bahkan di berbagai negara terutama di negara-negara berkembang untuk melakukan propaganda, bahwa mereka melakukan penyembuhan atas nama Yesus. Bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat. Dan selama yang saya ketahui, belum pernah ada satu pun, dokter umum, psikiater, atau pakar psikologi di Indonesia yang pernah menjelaskan kepada umum ketidak-jujuran para penginjil yang mengatakan kepada jemaat bahwa yang punya andil dan berperan menyembuhkan seseorang adalah Yesus, padahal mereka mengetahui dengan jelas bahwa yang berperan dalam suatu proses penyembuhan adalah 
1) obat, 
2)lingkungan yang mendukung, 
3) penampilan pengobat (dokter, dukun, hipnoterapist, penjual jamu penginjil dan lain-lain yang meyakinkan, serta 
4) kesediaan pasien untuk bekerja sama dan semangatnya untuk sembuh. 

Apa yang dilakukan penginjil sebenarnya hanyalah praktek hipnotherapy ( penyembuhan dengan hipnotisme dan sugesti ), yang juga banyak dilakukan oleh para dukun, dokter dan para hipnoterapist lainnya, tanpa loudspeaker yang memekakkan telinga dan tanpa liputan kamera televisi. 

TANYA: Bukankah banyak “bukti-bukti” penyembuhan atas nama Yesus yang dibicarakan orang atau ditulis dibuku, koran, majalah maupun jurnal? 

JAWAB: Inilah yang sering membuat orang salah kaprah, karena prosesnya salah kaprah (false attribution). Para Pastor, Pendeta maupun Penginjil Internasional terutama dari Amerika dan Eropa, yang kemudian ikut-ikutan pula para penginjil lokal, dengan bangga mengatakan bahwa Yesus telah menyembuhkannya, padahal mereka menyadari bahwa mereka berdusta. Dari mana penyembuhan itu berasal, perhatikan pernyataan para pakar Psikologi berikut ini. 

Mark R. Rosenzweig dan Arnold L. Leiman dalam buku mereka Physiological Psychology menjelaskan bahwa seseorang mudah terpengaruh oleh lingkungan yang menghasilkan efek Placebo. 

“Placebo effect usually takes place when the pills are given in a medical environment, accompanied by the confident reassurances of a physician… Now some researchers suggest that the placebo gives relief because the clinical setting promotes the release of endorphins” 

(Efek Placebo biasanya berlangsung di saat pemberian pil di lingkungan pengobatan yang disertai dengan dukungan moril dokter… Saat ini beberapa peneliti menemukan bahwa placebo dapat menyembuhkan karena lingkungan pengobatan yang mendukung dihasilkannya endorphins) 

Dari pernyataan berbagai pakar kedokteran dan psikologi kita dapat menarik kesimpulan bahwa penyembuhan spiritual yang dilakukan oleh para pastor, pendeta dan penginjil, dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor berikut ini: 
1) Penampilan Pendeta, Pastor atau penginjil yang rapi dan berwibawa, mampu melahirkan keyakinan pada penderita bahwa Pastor, Pendeta maupun penginjil tersebut, memiliki kemampuan untuk melakukan penyembuhan
 2) Para Pastor, Pendeta dan penginjil terlatih dalam olah vokal dan retorika sehingga apa yang mereka ucapkan dapat memberikan pengaruh pada penderita
 3) Para Pastor, Pendeta dan penginjil terlatih dalam jurus-jurus hypnotisme sehingga mereka sudah trampil menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menaklukkan suyet (penderita) 
4) Penderita mau bekerja sama sebagai syarat mutlak penyembuhan. Kesemua faktor diatas, akan memberikan efek placebo pada penderita yang pada gilirannya akan merangsang produksi endorphine. 

Coba perhatikan alangkah jelasnya! Tidak satu pun ilmuwan yang mengatakan bahwa atas nama Yesus menjadi prasyarat penyembuhan. Mereka semuanya sembuh karena penampilan Pastor, Pendeta dan penginjil, dukun, dokter, penjual jamu, tabib dan lain-lainnya; lingkungan yang sengaja diciptakan untuk mendukung proses penyembuhan serta semangat penderita untuk sembuh.

 Oleh karena itu penulis dengan senang hati, menyediakan hadiah cuma-cuma tanpa diundi sebesar Rp. 1.000.000,00,- kepada siapa saja penginjil di muka bumi ini, yang dapat membuktikan bahwa mereka yang menderita penyakit-penyakit kronis seperti TBC, Kusta, AIDS, Kanker stadium akhir, atau lumpuh karena penyakit polio, dapat sembuh seketika atau segera “atas nama Yesus”. 

 Sumber : Buku menyelamatkan juru selamat - 

See more at: http://forum.muslim-menjawab.com/2011/08/05/penyembuhan-atas-nama-yesus-2/#sthash.B39EMtsK.dpuf

Galileo: “matahari adalah pusat tata surya", alkitab: “Bumi adalah pusat tata surya"

Dalam abad pertengahan, manusia dipandang sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang melebihi makhluk-makhluk lainnya, pandangan yang sejalan dengan keyakinan agama serta menganggap bahwa bumi tempat manusia hidup merupakan pusat dari alam semesta. Tapi pandangan ini digoyahkan oleh Galileo yang membuktikan bahwa bumi tempat tinggal manusia, tidak merupakan pusat alam raya. Ia hanya bagian kecil dari planet-planet yang mengitari matahari. Pandangan yang didukung oleh penelitian ilmiah ini, bertentangan dengan penafsiran Kitab Suci (Kristen) dan membuka satu lembaran baru dalam sejarah manusia Barat yang menimbulkan krisis keimanan dan krisis lainnya.

Galileo, setiap orang mengetahuinya, dipersalahkan pertama-tama secara pribadi pada 1616, dan kemudian secara publik pada 1633. Di depan publik itulah dia mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan pernah mempertahankan pendapatnya lagi bahwa bumi berotasi atau berevolusi.

Memang, inkuisisi berhasil mengakhiri sains di Italia, namun gagal mencegah para ilmuwan untuk mengadopsi teori heliosentris. Dan justru gereja melakukan kesalahan yang harus disesalkan di kemudian hari. Terbukti banyak pembelaan atas Galileo serta pembenaran atas teori-teorinya

Galileo mengatakan “matahari adalah pusat tata surya, bukan bumi sebagai pusat tata surya” dan hal tersebut tertuang dalam karyanya “matahri centris” dan hal tersebut bertentangan dengan keyakinan gereja saat itu yang sesuai dengan alkitabnya mengatakan bahwa “Bumi adalah pusat tata surya, matahari mengelilingi bumi” (Yoshua 10:12-13).

dalam 2Petrus 1:20-21

Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2Petrus 1:20-21).

berdasarkan ayat diatas maka :”Dengan tuduhan kafir, otoritas tertinggi kemudian merasa terganggu dan berkewajiban memanggilnya. Sejarah mencatat, Rabu, 22 Juni 1632, vonis terhadap Galileo dijatuhkan dan ia dikenai hukuman rumah karena dianggap telah mengganggu keimanan umat. Lebih tragis ia di cap pemberontak dan dianggap melecehkan kitab suci dengan membuat tafsir sendiri.

dan Galileo secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik dan dipaksa untuk bertobat, namun Galileo menolaknya sehingga dia dipenjarakan di rumahnya sendiri sampai meninggalnya.

Galileo baru diampuni secara resmi oleh Gereja Katolik pada Oktober 1993 oleh Paus Joanes II.

1 Bumi tidak bergerak dan diam di tempat, :

Mazmur 104:5

yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya

You have set the earth FIRMLY ON ITS FOUNDATIONS, AND IT WILL NEVER BE MOVED. (Today’s English Bible, Psalms 104: 5)

http://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=19&pasal=104

2. Matahari mengelilingi bumi.

Matahari terbit, matahari terbenam, lalu TERBURU-BURU MENUJU TEMPAT IA TERBIT KEMBALI. (Pengkhotbah 1: 5)

http://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=21

3. Bumi berbentuk datar (memiliki 4 sudut)

And he shall set up an ensign for the nations, and shall assemble the outcasts of Israel, and gather together the dispersed of Judah from the FOUR CORNERS OF THE EARTH. (King James Version Bible, Isaiah 11 : 12)

The Lord will raise a signal flag to show the nations that he is gathering together again the scattered people of Israel and Judah and bringing them back from the FOUR CORNERS OF THE EARTH. (Today’s English Bible, Isaiah 11 : 12)

11:12

Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.

” Lalu Yosua berbicara dihadapan bangsa Israel: “Matahari berhentilah engkau di atas gibeon dan engkau bulan diatas lembah Ayalon!” Maka berhentilah Matahari dan Bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. bukankah hal itu tertulis dalam Kitab Orang Jujur? (Yosua 10:12-13).

1. Bukti tertulis

a. Surat-surat yang dikisahkan oleh PUTRI GALILEO, adalah sebuah

bukti tertulis.

b. Sejarah mencatat teori yang dikemukakan oleh GALILEO adalah

benar.

c. Permohonan maaf yang disampaikan oleh Paulus atas tindakan

GEREJA kepada GALILEO atas teorinya.

2. Bukti Tidak tertulis

Pahatan Galileo di Basilica of Santa Croce, Florence, Italia, adalah penghargaan yang diberikan Gereja Katolik kepada Galileo Galilei.

http://www.gepembri.org/id/article/a_808011.htm

berdasarkan ayat :

[b] Yang terutama harus kamu ketahui, ialah  bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri , sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah [b/](2Petrus 1:20-21)

Maka :

“Dengan tuduhan kafir, otoritas tertinggi kemudian merasa terganggu dan berkewajiban memanggilnya. Sejarah mencatat, Rabu, 22 Juni 1632, vonis terhadap Galileo dijatuhkan dan ia dikenai hukuman rumah karena dianggap telah mengganggu keimanan umat. Lebih tragis ia di cap pemberontak dan dianggap melecehkan kitab suci dengan membuat tafsir sendiri.”

FIRMAN TUHAN, BUKAN FIRMAN ADALAH TUHAN

1.1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1.2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1.3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1.4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1.5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1.6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1.7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1.8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1.9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
1.10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1.11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
1.12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1.13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1.14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1.15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."


Konsep ketuhanan Kristen menyatakan bahwa Firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri, lalu firman tersebut menjelma menjadi manusia, hidup ditengah-tengah masyarakat berwujud Yesus Kristus, tujuannya untuk memberi terang dengan penuh kasih, memberi petunjuk kepada manusia tentang jalan menuju Bapa.

Ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan disini :

1. Redaksi kalimat Yohanes 1 : 1 s/d 15 tidak menunjukkan secara jelas siapa yang bicara, apakah Yesus Kristus yang menyampaikannya kepada Yohanes, lalu Yohanes mencatat omongan Yesus tersebut..??, ini terlihat sebagai kesimpulan yang dipaksakan, bahkan terlihat jelas bukan Yohanes yang menulis rangkaian ayat ini karena adanya kalimat : 1.6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1.7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

2. Anehnya, untuk persoalan yang sepenting ini, ketiga Injil yang lain malah luput untuk mencatatnya. Kita tidak menemukannya dalam Matius, Markus dan Lukas. Apakah waktu menyampaikan ajaran ini Yesus cuma menyampaikannya kepada Yohanes tanpa dan tidak dihadiri oleh Matius, Markus dan Lukas..??

3. Dalam ceramahnya, 'Persamaan-persamaan antara Islam & Kristen', Dr. Zakir Naik menyampaikan adanya kesalahan terjemahan dari bahasa Yunani terhadap kata Allah pada ayat 1, dimana yang satu sebenarnya harus diartikan sebagai Allah (memakai huruf kapital) dan kata Allah yang berikutnya seharusnya diartikan allah (memakai huruf kecil) perlu diingatkan bahwa dalam konsep Kristen kata 'Allah' bukanlah merupakan suatu nama melainkan sebutan lain dari kata Tuhan.

Namun baiklah, kita abaikan saja segala keanehan tersebut, anggap saja kita terima dulu apa yang dikemukakan dalam rangkaian ayat diatas, bahwa firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri, lalu firman menjelma menjadi manusia.

Firman diartikan sebagai 'perkataan Tuhan yang diberikan pada manusia' (http://id.wikipedia.org/wiki/Firman), kata 'firman' selalu dinisbatkan kepada Tuhan, sebagai padanannya, kata 'sabda' biasanya disematkan kepada Raja atau Nabi/Rasul, dan kata 'berkata' dikaitkan dengan manusia biasa. Kalau seorang manusia berkata-kata, maka itu bisa diuraikan secara ilmiah, yaitu suatu bunyi dari mulutnya yang keluar berupa gelombang elektromagnetik dengan ukuran tertentu, lalu apabila orang lain mendengar perkataan tersebut, artinya gelombang elektromagnetik tersebut ditangkap oleh serangkaian alat yang ada dalam telinga, lalu diterjemahkan oleh otak sipendengar sesuai pemahaman terhadap bunyi tersebut. Disini bisa disimpulkan bahwa 'perkataan' seseorang bukanlah orang itu sendiri, melainkan sesuatu yang diproduksinya.

Tapi sekali lagi, ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Mengapa suatu bunyi yang sama, dengan ukuran gelombang yang sama dan didengar dengan bentuknya yang sama bisa melahirkan pemahaman dan pengertian yang berbeda..? dalam postingan dari sdr. Sarip, diungkapkan bahwa dunia ilmu pengetahuan modern telah berhasil menemukan jawaban tentang hal ini :

http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=3744_0_25_0_M

Ilmu pengetahuan modern mengungkapkan bahwa selain materi dan energi (yang digambarkan berupa gelombang elektromagnetik tadi) ada suatu unsur yang berada diluar itu yaitu : informasi. Informasi tidak bisa diuraikan kedalam bentuk materi ataupun energi, merupakan sesuatu yang terkait dengan kecerdasan yang telah memproduksinya. Ketika saya mengatakan kepada 2 orang Kristen :"Anda telah tersesat..", secara materi dan energi, kalimat tersebut mempunyai ukuran dan tingkat materi dan energi yang satu, karena memang hanya ada satu kalimat, namun pemahaman yang diterima oleh setiap orang yang mendengarnya bisa berbeda. Si A mungkin akan berterima kasih dan bersyukur karena merasa telah diingatkan, namun si B bisa saja tersinggung karena merasa dihina.

Informasi tidak hanya disalurkan melalui perkataan, tapi bisa melalui sarana lain misalnya buku :

Persis sebagaimana sebuah buku. Kita akan sangat keliru jika mengatakan bahwa sebuah buku hanya tersusun atas kertas, tinta dan jilidan buku; sebab selain ketiga unsur materi ini, adalah informasi yang benar-benar menjadikannya sebuah buku. Informasi lah yang membedakan satu jilid Encyclopedia Britannica dari sekedar sebuah 'buku' yang terbentuk dari penyusunan acak huruf-huruf seperti ABICLDIXXGGSDLL. Keduanya memiliki kertas, tinta dan jilidan, tapi yang satu memiliki informasi sedangkan yang kedua tidak memilikinya. Sumber informasi ini adalah penulis buku tersebut, suatu kecerdasan yang memiliki kesadaran. (bisa dibaca pada link diatas)

Bahkan ilmu pengetahuan saat ini mengungkapkan bahwa diri kita sendiri ternyata berisi informasi dari pencipta kita, melalui temuan tentang DNA :

Jadi tersusun dari apakah DNA? Lima puluh tahun yang lalu, para ilmuwan akan menjawab bahwa DNA terdiri atas asam-asam inti yang dinamakan nukleotida dan beragam ikatan kimia yang mengikat erat nukleotida-nukleotida ini. Dengan kata lain, mereka terbiasa menjawabnya dengan menyebutkan hanya unsur-unsur materi dari DNA. Namun kini, para ilmuwan memiliki sebuah jawaban yang berbeda. DNA tersusun atas atom, molekul, ikatan kimia dan, yang paling penting, informasi.

Temuan ini sebenarnya mengkonfirmasikan Al-Qur'an :
53. Akan Kami (Allah) perlihatkan kepada mereka kelak bukti-bukti kekuasaan Kami disegenap penjuru dunia ini dan bahkan pada diri mereka sendiri, sampai jelas kepada mereka bahwa Alquran adalah benar. Belum cukupkah bahwa Tuhanmu Maha Menyaksikan segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat)


Dalam Al-Qur'an, informasi dari Allah disebut dengan beberapa istilah, seperti ayat, kalimah, tanda-tanda, namun semuanya mempunyai maksud yang sama yaitu : adanya informasi dari Allah untuk umat manusia :
75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka merobahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Al Baqarah)

37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al Baqarah)

124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.(Al Baqarah).

34....Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.(Al An'aam)

115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quraan) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.(Al An'aam)


Semua ayat-ayat diatas memakai kata 'kaliimah' dan diterjemahkan menjadi 'firman atau kalimat', semuanya mempunyai arti : "informasi dari Allah". Kata yang sama ternyata dipakai dalam menjelaskan, atau yang terkait dengan nabi Isa Almasih :
39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh." (Ali Imran)

64. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah(Ali Imran)

45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (Ali Imran)

171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, (Ali Imran)


Ke-empat ayat diatas juga menjelaskan adanya informasi yang berasal dari Allah yang dibenarkan oleh nabi Yahya dan yang harus dipegang oleh manusia, juga berasal dari kata Arab 'kaliimah'.
Sebagai perbandingan, Al-Qur'an memakai kata lain terhadap informasi dari Allah ini :
19. Sesungguhnya Al Qur`aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), (Ath Takwiir)

13. Sesungguhnya Al Quraan itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.(Ath Thaariq)


Kata 'firman' berasal dari kata Bahasa Arab, 'qaul' yang berarti 'ucapan atau penyampaian'. Semuanya merupakan informasi yang datang dari Allah.
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya. (Al-Baqarah)

5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui. (Yunus)


Kata 'ayat-ayat dan tanda-tanda' berasal dari bahasa Arab 'ayaat', dan dari kalimatnya jelas kata 'ayaat' tersebut bukan berupa tulisan atau ucapan, tapi juga merupakan informasi yang datang dari Allah.

Dilihat dari uraian diatas maka apapun manusia mendefinisikan firman Allah, semua itu bermuara kepada : "adanya informasi yang disampaikan". Tuhan berfirman artinya Tuhan menyampaikan informasi.

Ditempat lain, Al-Qur'an juga menyatakan bahwa nabi Isa Almasih juga diberikan sekumpulan firman Allah berupa kitab :
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Al Maidah)

30. Berkata 'Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (Maryam)


Disini kita bisa menyimpulkan bahwa ketika sampai 'giliran' nabi Isa Almasih mendapat perintah dari Allah untuk menyampaikan ajaran dan petunjuk-Nya, Allah telah menetapkan selain adanya firman (baca : informasi) berupa kitab, juga telah ditetapkan bahwa petunjuk dan ajaran tersebut diperkuat lagi oleh adanya firman (informasi) berupa manusia, artinya berupa ucapan dan tingkah lakunya sebagai manifestasi dari firman yang ada dalam kitab. Ini bisa kita ibaratkan ketika seorang jurumasak mengajarkan kepada kita bagaimana cara meramu suatu masakan, sambil berceloteh (ataupun membacakan buku resep masakan) sang jurumasak sekaligus memperagakan proses pembuatannya dengan mengolah bahan masakan yang sudah disediakan. Kedua-duanya merupakan hal yang saling melengkapi. Melalui Al-Qur'an kita diinformasikan bahwa nabi Isa Almasih telah memberikan banyak 'tanda-tanda' kebenaran ajaran dan petunjuk Allah mulai ketika beliau masih dalam buaian :
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putera Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; (Al Maidah)


Ketika sampai pada masa kenabian Muhammad SAW, Allah telah menetapkan penyampaian ajaran lewat pewahyuan dari malaikat Jibril dengan 'memasukkan' firman (baca : informasi) dari Allah kedalam Qalbu Rasulullah :
97. Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya ke dalam hatimu (Qalbu) dengan seizin Allah; membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Al Baqarah)


Demikian juga dengan kita, sesungguhnya Allah telah menciptakan suatu benda dalam diri kita berupa 'qalbu' yang dianugerahi kemampuan untuk menerima firman (baca : informasi) dari Allah. Qalbu inilah yang menuntun semua indera kita termasuk akal pikiran agar dapat menangkap semua firman, ayat, kalimah, tanda-tanda Allah di alam semesta.

Untuk selanjutnya bisa anda baca :

http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=3728_0_25_0_M

Masalahnya sekarang bagaimana atau dengan cara apa informasi dari Tuhan tersebut bisa sampai kepada manusia..?? kalaulah Tuhan berbicara dan mengeluarkan suara, mana ada makhluk yang sanggup mendengarkannya..? gendang telinga kita akan pecah mendengar suara geledek, apalagi kalau mendengar suara Dia yang menciptakan geledek. Apakah Tuhan menyampaikan firman-Nya dengan cara berhadap-hadapan 'face to face' dengan manusia ataupun malaikat..?, Rasulullah ketika ditanya apakah pernah melihat Allah, beliau menjawab :"Bagaimana saya bisa melihat Yang Maha Cahaya..?" Tidak juga ada catatan dalam ajaran Islam bahwa malaikat sekalipun berkomunikasi dengan Tuhan melalui kegiatan 'mendengar' atau 'melihat'.

Sekali lagi kita bisa menemukan keterangan dalam Al-Qur'an bagaimana caranya agar informasi dari Allah tersebut bisa sampai kepada manusia, yaitu melalui lauh mahfudz, suatu kitab yang terpelihara berisi Pengetahuan Allah tentang alam semesta. Dalam lauh mahfudz tersebut terdapat informasi yang harus disampaikan oleh malaikat Jibril kepada para nabi dan rasul, termasuk nabi Musa, nabi Daud, nabi Isa Almasih dan nabi Muhammad SAW. Penjelasan soal ini diterangkan dalam tulisan ibu hamba :

http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=3728_0_25_0_M

Ada dari kalangan Kristen disini mempertanyakan :"kalau begitu coba jelaskan bagaimana bentuknya lauh mahfudz tersebut..?" ketika dijawab bahwa hal tersebut merupakan hal-hal yang gaib, maka langsung terjadi komentar-komentar sinis. Kita tentu bisa bertanya balik, bagaimana bentuk Lucifer atau iblis..?? suatu makhluk yang diakui ada dalam ajaran Kristen, tentunya juga tidak ada penjelasan yang memuaskan. Namun ketidak-mampuan menggambarkan bentuk Iblis bukan berarti Iblis tersebut tidak ada bukan..??, kita bisa memahami 'gambaran' tentang Iblis dari sifat, karakter dan sejarahnya yang ditulis dalam Alkitab. Demikian juga hal-nya dengan lauh mahfudz, kita bisa memahaminya melalui kandungan dan isinya sesuai apa yang diterangkan dalam Al-Qur'an.

(sekali lagi bisa dibaca : http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=3728_0_25_0_M)

Jelas ini merupakan suatu jawaban yang logis bagaimana agar firman Tuhan bisa sampai kepada manusia. Dengan penjelasan tersebut mekanisme sampainya firman (baca : informasi) dari Allah bisa diterangkan tanpa harus mereduksi ke Maha Suci-an Allah, dan menggambarkan Dia yang 'bercakap-cakap' dengan makhluk seperti manusia dan malaikat, apalagi digambarkan telah berinkarnasi, turun ke bumi menjadi manusia, bergelut dengan nabi Musa, tertidur, bahkan mungkin pula sampai merasakan sakit perut dan harus terbirit-birit ke toilet

Maka soal firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri, lalu firman telah menjelma menjadi manusia bisa dipastikan merupakan hasil pemikiran yang 'nyasar' manusia jaman kuno, dari fakta yang saya kemukakan diawal tulisan ini, di duga dibuat oleh para ahli pikir Yunani yang memang terkenal suka memikirkan apapun, namun tidak didukung temuan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa berikutnya. Celakanya karena ajaran tersebut terlanjur sudah dimasukkan ke dalam kitab suci, maka mau tidak mau para pengikutnya harus mempertahankan mati-matian konsep ini, ibarat 'menegakkan benang basah'.

Bagaimana Roh Kudus Tinggal Dalam Orang Kristen?

Pertanyaan tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen sudah menjadi satu hal yang menarik di kalangan saudara seiman selama bertahun-tahun, khususnya dalam beberapa tahun belakangan ini karena munculnya gerakan Kharismatik. Juga apakah Roh Kudus tinggal dalam anak Allah atau tidak. Jika Ia tinggal, apakah Ia juga tinggal secara langsung atau tidak langsung. Pertanyaan kita saat ini adalah, “Apakah yang diajarkan Alkitab tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen?”

Doktrin Dasar Alkitab

Alkitab mengajarkan bahwa:
  1. Roh Kudus adalah pribadi Ilahi, salah satu anggota kekal Allah/dalam lembaga ke-Allah-an (Matius 28:19; Kisah Rasul 5:3, 4).
  2. Baptisan Roh Kudus diterima oleh para rasul pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 1:4, 5, 8; 2:1, 2), dan diterima oleh orang-orang non Yahudi dalam keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-47; 11:15-17).
  3. Karunia-karunia ajaib Roh Kudus diberikan kepada beberapa orang Kristen di gereja yang mula-mula melalui penumpangan tangan para rasul (Kisah Rasul 19:6; 2 Timotius 1:6; 1 Korintus 12:4-11, 28-30).
  4. Baptisan dalam (atau dengan) Roh Kudus dan karunia-karunia ajaib (rohani) Roh Kudus perlu pada permulaan gereja untuk menyatakan kebenaran (1 Korintus 2:7-13), untuk meneguhkan Firman Allah (Markus 16:20; Ibrani 2:3, 4).
  5. Manifestasi-manifestasi kuasa Roh Allah yang ajaib ini berhenti pada penyempurnaan pekerjaan ini, tidak lagi dibutuhkan oleh karena kita sekarang mempunyai “iman yang telah disampaikan (sekali) kepada orang-orang kudus” (Yehuda 3; 1 Korintus 13:8-10, 13; Efesus 4:8, 11-13).
  6. Tiga pribadi dalam lembaga ke-Allah-an bekerja bersama-sama untuk membawa rencana penebusan kepada manusia, yaitu Allah Bapa yang merencanakan keselamatan bagi manusia (Efesus 3:9-11), Anak Allah datang dan melaksanakan rencana itu (Ibrani 2:9), dan Roh Kudus yang mengatakan, meneguhkan dan mencatat rencana itu untuk semua generasi yang akan datang dan mendirikan gereja atau kekristenan (Yohanes 14:26; 16:13).
  7. Kristus memiliki Roh dengan tak terhingga (Yohanes 3:34; Kisah Rasul 10:38), yang mengimplikasikan bahwa ada perbedaan “ukuran” atau “manifestasi” Roh, (1 Korintus 2:7) yaitu mendapat kuasa yang berbeda dari yang dikaruniakan Roh Kudus kepada yang lainnya.
Selanjutnya, Alkitab mengajarkan bahwa di dalam penyerahan diri dan pertobatan dan di dalam penyucian anak Allah, Roh Kudus menyatakan pengaruhNya dalam hati manusia hanya melalui firman Allah. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan (mentobatkan) jiwa (Mazmur 19:8; bandingkan Kisah Rasul 2:37). Seseorang harus lahir kembali dari Roh (Yohanes 3:5), tetapi manusia diperanakkan (lahir kembali) melalui firman (1 Petrus 1:23; 1 Korintus 4:15; Yakobus 1:18). Kelahiran rohani adalah oleh Roh melalui perantaraan firman yang diilhami, benih kerajaan (Lukas 8:11), dan bukan secara langsung, misterius atau ajaib sebagai tambahan kepada firman Allah. Paulus tidak hanya menyebut “Injil Kristus .... kuasa Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16), dia juga berkata bahwa “pedang roh yaitu firman Allah” (Efesus 6:17).
Orang-orang Kristen dikuatkan oleh Roh melalui firman ketika mereka makan firman Allah (Efesus 3:16; Kisah Rasul 20:32). Ini adalah bagaimana mereka bertumbuh (1 Petrus 2:2). Orang-orang Kristen dibimbing dan dipimpin oleh Roh, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). Tetapi pimpinan atau bimbingan Roh ini adalah melalui Firman. “Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau” (Mazmur 73:27). “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:130). Kepada 7 jemaat di Asia, Yohanes menulis, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Roh Kudus mengajar jemaat melalui kitab-kitab yang ditulis oleh rasul-rasul yang diilhami. Maka adalah salah untuk meneguhkan berbagai jenis pengaruh langsung dari Roh Kudus dalam hati manusia bagi keselamatannya, sebagai tambahan kepada firman Allah.

Bagaimana Roh Kudus Tinggal?

Firman Allah mengajarkan beberapa pengertian atau cara Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen. Paulus berkata, “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:9, 11).
Tetapi bagaimana Roh itu tinggal? Ada perbedaan antara menyatakan fakta dan menyatakan metode (bagaimana) Roh Kudus tinggal. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen, tetapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam mereka terlepas dari firman yang diilhami.
Beberapa orang berpikir bahwa tidak ada cara untuk menentukan dalam Alkitab bahwa Roh Kudus tinggal di dalam anak Allah. Yang lain mengemukakan ide/pendapat tentang Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung, terpisah dari dan sebagai tambahan kepada firman Allah. Bila mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal secara langsung di dalam orang-orang Kristen sekarang ini untuk memberikan semacam bimbingan langsung, pertolongan atau penghiburan adalah meneguhkan sesuatu yang tidak diajarkan dalam Alkitab. Tetapi di dalam pikiran hampir semua orang di dunia denominasi, ada pendapat bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung dalam hati anak Allah dan Roh itu memberi orang-orang percaya pertolongan ekstra sebagai tambahan kepada firman. Kepercayaan ini memimpin kepada segala jenis “pengalaman” dan “perasaan”. Jelaslah tidak ada akhir dari doktrin ini, jika dibawa kepada kesimpulan yang logis. Sekarang marilah kita dengan hati-hati memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen.

Paulus menulis: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27). Tetapi bagaimana Kristus tinggal di dalam kita? Paulus menjelaskan “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu” (Efesus 3:17). Sekarang bagaimana iman itu datang? Paulus menjawab, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”(Roma 10:17). Jadi bukanlah secara pribadi, tetapi melalui firman Allah, Kristus tinggal di dalam hati orang-orang Kristen (bandingkan 2 Korintus 13:5).

2. Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen

Rasul Yohanes menulis, “Jika kita saling mengashi, Allah tetap di dalam kita” (1 Yohanes 4:12; bandingkan ayat 15, 16; 2 Korintus 6:16). Tetapi bagaimana Allah tinggal di dalam anakNya? Apakah secara langsung atau tidak langsung? Jawabnya adalah tidak langsung, tetapi melalui firman. “Barang siapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah, dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 3:24).

3. Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen (1 Korintus 6:19; 3:16)

Tetapi bagaimana? Roh Kudus tidak tinggal secara langsung tetapi melalui kepatuhan seseorang kepada firman sama seperti Allah dan Kristus tinggal di dalam kita.
Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam setiap anggota gereja yang setia. Tetapi Allah, Kristus dan Roh Kudus tidak tinggal secara pribadi di dalam orang-orang Kristen.
Ketika seseorang mematuhi perkataan Roh, maka pengaruh Roh ada di dalam orang Kristen itu dan dia mengeluarkan buah roh di dalam kehidupannya. “Kasih, suka-cita, damai sejahtera” dan lain-lain (Galatia 5:22, 23). Orang-orang Kristen sekarang ini memiliki “ukuran mengeluarkan buah” dari Roh Kudus, pengaruh Roh Kudus yang tidak secara ajaib di dalam kehidupan mereka. Tetapi seseorang yang memiliki perkataan Roh di dalam hatinya, mencintai dan mentaatinya, maka dalam hal inilah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Ini bukanlah “kata belaka” atau “huruf mati”, seperti kata sebagian orang. Karena ada kehidupan di dalam firman (Lukas 8:11; Yohanes 6:63), maka orang Kristen memiliki firman Allah yang hidup, dan berkuasa diam di dalam hatinya (Ibrani 4:12; 1 Petrus 1:25), seperti itulah Roh Kudus mempunyai pengaruh pada kita sekarang ini, melalui firman Allah yang Ia berikan melalui penulis-penulis Alkitab (bandingkan Nehemia 9:30; Kisah Rasul 1:16; Efesus 3:3-5; 2 Petrus 1:21).
Sekarang marilah kita bandingkan Efesus 5:17-19 dengan Kolose 3:16. Pernyataan dalam kedua ayat ini adalah perintah yang sama dari Paulus kepada orang-orang Kristen.
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Efesus 5:17-19).
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3:16). Oleh karena itu, bagi orang-orang Kristen supaya penuh dengan Roh harus membiarkan perkataan Kristus diam di dalam mereka dengan limpahnya. Ketika perkataan Kristus diam di dalam orang-orang Kristen, Roh Kudus juga diam di dalam mereka. Tidak ada pernyataan dalam kitab suci yang mengajarkan bahwa Roh Kudus tinggal secara harfiah, secara langsung dan secara pribadi di dalam anak Allah sekarang ini. Ia tinggal di dalam orang Kristen secara tidak langsung, yaitu melalui firman Allah (2 Yohanes 2).
Jika Allah Bapa dan Kristus, Anak Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen tidak secara langsung, harfiah dan secara pribadi dan memang demikian (seperti umumnya dipercayai), maka mengapa Roh Kudus juga tidak bisa? Alkitab mengajarkan bahwa Ia (Roh Kudus) tinggal di dalam anak-anak Allah seperti Allah Bapa dan Kristus.
Tetapi beberapa orang percaya bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi dan harfiah di dalam orang-orang Kristen, namun Ia tidak melakukan apa-apa bagi mereka dan semua pimpinan, bimbingan, dan lain-lain dilakukanNya hanya melalui Firman Allah. Tetapi mengapa Roh Kudus tinggal dengan tidak aktif di hati orang-orang Kristen? Meskipun demikian, biasanya banyak diantara orang-orang yang memegang faham Roh Kudus tinggal secara langsung, cepat atau lambat akan percaya bahwa Roh Kudus sebenarnya sedang melakukan sesuatu secara langsung kepada mereka. Orang-orang sering memberikan ayat-ayat kitab suci yang menyatakan fakta bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan kemudian berpendapat bahwa ini berarti Roh Kudus tinggal secara langsung, litral dan secara pribadi, mengabaikan pernyataan dalam Efesus 3:17 dan kolose 3:16 yang menjelaskan bagaimana Roh Kudus tinggal.
Kutipan dari seorang terkenal dan cendikiawan bernama Guy N. Woods mengatakan: “Fakta ayat-ayat kitab suci menegaskan bahwa Roh tinggal di dalam orang Kristen tidak membenarkan kesimpulan bahwa Ia tinggal secara pribadi, langsung dan terpisah dari Firman Allah” (Commentary On 1 John, p. 286). Demikian juga J.W. McGarvey menyatakan dengan jelas fakta bahwa “Roh Kudus tinggal di dalam kita, tidak ada bukti tentang tindakanNya secara langsung atau segera pada perasaan-perasaan moral kita” (Original Commentary On Acts, p. 143).
Saya setuju dengan pernyataan James W. Zachary, seorang pemberita Injil pionir yang mengatakan:
“Alkitab mengajarkan bahwa Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen, Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen dan Roh Kudus juga tinggal di dalam orang-orang Kristen; tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa baik Allah, Kristus dan Roh Kudus berada di dalam siapa saja dengan pengertian secara pribadi - yang nyata .... tempat tinggal pribadi Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah di surga dan mereka hanya tinggal di dalam orang-orang Kristen melalui iman dan pengaruh alat dan pengantara yang sangat cocok” (The Witness Of The Spirit, p. 50, 51).
Jadi ketika Firman Allah, pengajaran Roh Kudus tinggal di dalam hati anak Allah yang taat, maka demikianlah Roh Kudus memimpin, membimbing dan menuntunnya dalam menjalani kehidupan Kristen, yang kemudian dapat dikatakan bahwa Roh Allah tinggal di dalam dia dan memimpin, membimbing serta menuntun kehidupannya. Kesimpulan pengajaran kitab suci tentang bagaimana Roh Kudus tinggal adalah bahwa Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen sekarang ini hanya melalui ketaatan seseorang kepada firman kebenaran, yaitu secara metaforis. Semakin setia seorang anak Allah, semakin kuat pengaruh Roh Kudus di dalam kehidupannya. Itu bukan berarti bahwa hanya firman tertulis belaka yang tinggal di dalam dia atau karena dia banyak menghafal ayat-ayat Alkitab sehingga Roh Kudus lebih berpengaruh di dalam dia. Apa maksudnya disini adalah jika seorang mencintai dan mentaati firman, maka demikianlah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Jelaslah bahwa hanya melalui wahyu, Allah tinggal di dalam kita (Diadaptasi dari The Restorer, January 1995, 1021 Via Del Rey Mesquite, TX 75150).

Senin, 30 Desember 2013

Kenapa Yahudi Farisi marah mendengar pernyataan Yesus ?

Matius 21
42 Kata Yesus kepada mereka: ''Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. [
44 Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.]''
45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.

TEKNIK PENGUJIAN INJIL KRISTEN

Ada banyak teknik/cara untuk menguji keabsahan wahyu atau pun kebenaran laporan dalam Alkitab. Namun demikian, di sini kami hanya akan menampilkan salah satu teknik pengujian kebenaran berita yang dilansir dalam Alkitab.
Konon, menurut bualan Matius, ketika Yesus masih bayi, beberapa orang Israel mendatangi Maria untuk melihat bayi Yesus, dan ketika mereka melihat bayi Yesus, mereka MENYEMBAHNYA. Ayat-ayat Matius selengkapnya dikutip di bawah ini:
2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu
sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Bagaimana kita menguji kebenaran ayat-ayat Matius di atas? Marilah kita perhatikan bukti-bukti di bawah ini:
1. Injil Matius ditulis sekitar tahun 85 Masehi1 dan tidak ada bukti sama sekali tentang siapa yang menulisnya dan kapan waktu persisnya. Sementara itu, Yesus diduga dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,2 maka Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Jika kita menerima keterangan Lukas ini, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi. Dengan demikian, maka terdapat kurun waktu kira-kira 86 tahun antara waktu kelahiran Yesus dengan waktu penyusunan Injil Matius. Laporan Matius yang ditulis kira-kira 86 tahun kemudian tentang peristiwa penyembahan terhadap bayi Yesus oleh beberapa orang Israel dengan tanpa adanya bukti atau sandaran sama sekali ini menunjukkan betapa lemahnya kebenaran ayat-ayat Matius di atas.
2. Tidak ada sama sekali keterangan dalam Perjanjian Lama yang meramalkan kedatangan seseorang yang kedudukannya setara dengan Tuhan. Bahkan, secara tegas Perjanjian Lama menyatakan bahwa tidak ada tuhan-tuhan lain bagi umat Israel selain Tuhan yang Esa, sebagaimana pernyataan Kitab Ulangan berikut ini:
4:35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.
5:6. Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
5:7 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
3. Umat Israel/Yahudi mempunyai keyakinan paralel, yaitu bahwa sebelum Mesias datang, Elia akan datang terlebih dahulu. Namun demikian, Mesias, atau Kristus dalam bahasa Yunani, sama sekali bukanlah seseorang yang memiliki kesetaraan dengan Tuhan. Ia hanyalah seorang tokoh yang sangat diidam-idamkan kedatangannya oleh bangsa Israel yang diharapkan mampu membawa mereka menuju kejayaan. Sebagaimana dapat dibaca dalam Perjanjian Lama, umat Israel telah memiliki beberapa orang Mesias, seperti: Mesias Daud (Mazmur 2:2), Mesias Koresh (Yesaya 45:1), Mesias Saul (1 Samuel 10:1), Mesias Harun (Imamat 8:12), Mesias Elisa (1 Raja-raja 19:16), dan Mesias Salomo (1 Raja-raja 1:39). Dengan demikian, konsep Mesias dalam pandangan umat Israel/Yahudi sama sekali tidak ada hubungannya dengan derajat ketuhanan.
Dari ketiga uraian ini, kemudian kita hubungkan dengan ayat-ayat Matius yang dikutip di atas, maka tampak jelas bahwa laporan Matius yang menyatakan bahwa beberapa orang Israel menyembah bayi Yesus, tidak lain hanyalah BUALAN dan OMONG KOSONG belaka. Bagaimana mungkin umat Israel menyembah bayi Yesus sementara mereka tidak memiliki keyakinan tentang kedatangan Tuhan Manusia? Lebih jauh, umat Israel tidak pernah mengakui Yesus, baik sebagai mesias maupun nabi. Bahkan, mereka menganggap Yesus sebagai anak haram jadah yang lahir dari hasil perzinahan Maria!