Pertanyaan tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen
sudah menjadi satu hal yang menarik di kalangan saudara seiman selama
bertahun-tahun, khususnya dalam beberapa tahun belakangan ini karena
munculnya gerakan Kharismatik. Juga apakah Roh Kudus tinggal dalam anak
Allah atau tidak. Jika Ia tinggal, apakah Ia juga tinggal secara
langsung atau tidak langsung. Pertanyaan kita saat ini adalah, “Apakah
yang diajarkan Alkitab tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang
Kristen?”
Doktrin Dasar Alkitab
Alkitab mengajarkan bahwa:
- Roh Kudus adalah pribadi Ilahi, salah satu anggota kekal Allah/dalam lembaga ke-Allah-an (Matius 28:19; Kisah Rasul 5:3, 4).
- Baptisan Roh Kudus diterima oleh para rasul pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 1:4, 5, 8; 2:1, 2), dan diterima oleh orang-orang non Yahudi dalam keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-47; 11:15-17).
- Karunia-karunia ajaib Roh Kudus diberikan kepada beberapa orang Kristen di gereja yang mula-mula melalui penumpangan tangan para rasul (Kisah Rasul 19:6; 2 Timotius 1:6; 1 Korintus 12:4-11, 28-30).
- Baptisan dalam (atau dengan) Roh Kudus dan karunia-karunia ajaib (rohani) Roh Kudus perlu pada permulaan gereja untuk menyatakan kebenaran (1 Korintus 2:7-13), untuk meneguhkan Firman Allah (Markus 16:20; Ibrani 2:3, 4).
- Manifestasi-manifestasi kuasa Roh Allah yang ajaib ini berhenti pada penyempurnaan pekerjaan ini, tidak lagi dibutuhkan oleh karena kita sekarang mempunyai “iman yang telah disampaikan (sekali) kepada orang-orang kudus” (Yehuda 3; 1 Korintus 13:8-10, 13; Efesus 4:8, 11-13).
- Tiga pribadi dalam lembaga ke-Allah-an bekerja bersama-sama untuk membawa rencana penebusan kepada manusia, yaitu Allah Bapa yang merencanakan keselamatan bagi manusia (Efesus 3:9-11), Anak Allah datang dan melaksanakan rencana itu (Ibrani 2:9), dan Roh Kudus yang mengatakan, meneguhkan dan mencatat rencana itu untuk semua generasi yang akan datang dan mendirikan gereja atau kekristenan (Yohanes 14:26; 16:13).
- Kristus memiliki Roh dengan tak terhingga (Yohanes 3:34; Kisah Rasul 10:38), yang mengimplikasikan bahwa ada perbedaan “ukuran” atau “manifestasi” Roh, (1 Korintus 2:7) yaitu mendapat kuasa yang berbeda dari yang dikaruniakan Roh Kudus kepada yang lainnya.
Selanjutnya, Alkitab mengajarkan bahwa di dalam penyerahan diri dan
pertobatan dan di dalam penyucian anak Allah, Roh Kudus menyatakan
pengaruhNya dalam hati manusia hanya melalui firman Allah. Taurat Tuhan
itu sempurna, menyegarkan (mentobatkan) jiwa (Mazmur 19:8; bandingkan
Kisah Rasul 2:37). Seseorang harus lahir kembali dari Roh (Yohanes 3:5),
tetapi manusia diperanakkan (lahir kembali) melalui firman (1 Petrus
1:23; 1 Korintus 4:15; Yakobus 1:18). Kelahiran rohani adalah oleh Roh
melalui perantaraan firman yang diilhami, benih kerajaan (Lukas 8:11),
dan bukan secara langsung, misterius atau ajaib sebagai tambahan kepada
firman Allah. Paulus tidak hanya menyebut “Injil Kristus .... kuasa
Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16), dia juga berkata bahwa “pedang
roh yaitu firman Allah” (Efesus 6:17).
Orang-orang Kristen dikuatkan oleh Roh melalui firman ketika mereka
makan firman Allah (Efesus 3:16; Kisah Rasul 20:32). Ini adalah
bagaimana mereka bertumbuh (1 Petrus 2:2). Orang-orang Kristen dibimbing
dan dipimpin oleh Roh, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah
anak Allah” (Roma 8:14). Tetapi pimpinan atau bimbingan Roh ini adalah
melalui Firman. “Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan
binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan
Engkau” (Mazmur 73:27). “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku” (Mazmur 119:105). “Bila tersingkap, firman-firman-Mu
memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur
119:130). Kepada 7 jemaat di Asia, Yohanes menulis, “Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Roh Kudus mengajar jemaat melalui kitab-kitab yang ditulis oleh
rasul-rasul yang diilhami. Maka adalah salah untuk meneguhkan berbagai
jenis pengaruh langsung dari Roh Kudus dalam hati manusia bagi
keselamatannya, sebagai tambahan kepada firman Allah.
Bagaimana Roh Kudus Tinggal?
Firman Allah mengajarkan beberapa pengertian atau cara Roh Kudus
tinggal di dalam orang-orang Kristen. Paulus berkata, “Tetapi kamu tidak
hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di
dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara
orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan
Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu
yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:9, 11).
Tetapi bagaimana Roh itu tinggal? Ada perbedaan antara menyatakan
fakta dan menyatakan metode (bagaimana) Roh Kudus tinggal. Alkitab
dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen,
tetapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam mereka
terlepas dari firman yang diilhami.
Beberapa orang berpikir bahwa tidak ada cara untuk menentukan dalam
Alkitab bahwa Roh Kudus tinggal di dalam anak Allah. Yang lain
mengemukakan ide/pendapat tentang Roh Kudus tinggal secara pribadi,
langsung, terpisah dari dan sebagai tambahan kepada firman Allah. Bila
mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal secara langsung di dalam orang-orang
Kristen sekarang ini untuk memberikan semacam bimbingan langsung,
pertolongan atau penghiburan adalah meneguhkan sesuatu yang tidak
diajarkan dalam Alkitab. Tetapi di dalam pikiran hampir semua orang di
dunia denominasi, ada pendapat bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi,
langsung dalam hati anak Allah dan Roh itu memberi orang-orang percaya
pertolongan ekstra sebagai tambahan kepada firman. Kepercayaan ini
memimpin kepada segala jenis “pengalaman” dan “perasaan”. Jelaslah tidak
ada akhir dari doktrin ini, jika dibawa kepada kesimpulan yang logis.
Sekarang marilah kita dengan hati-hati memperhatikan beberapa hal
berikut ini.
1. Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen.
Paulus menulis: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27). Tetapi bagaimana
Kristus tinggal di dalam kita? Paulus menjelaskan “sehingga oleh imanmu
Kristus diam di dalam hatimu” (Efesus 3:17). Sekarang bagaimana iman itu
datang? Paulus menjawab, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus”(Roma 10:17). Jadi bukanlah secara
pribadi, tetapi melalui firman Allah, Kristus tinggal di dalam hati
orang-orang Kristen (bandingkan 2 Korintus 13:5).
2. Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen
Rasul Yohanes menulis, “Jika kita saling mengashi, Allah tetap di
dalam kita” (1 Yohanes 4:12; bandingkan ayat 15, 16; 2 Korintus 6:16).
Tetapi bagaimana Allah tinggal di dalam anakNya? Apakah secara langsung
atau tidak langsung? Jawabnya adalah tidak langsung, tetapi melalui
firman. “Barang siapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam
Allah, dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 3:24).
3. Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen (1 Korintus 6:19; 3:16)
Tetapi bagaimana? Roh Kudus tidak tinggal secara langsung tetapi
melalui kepatuhan seseorang kepada firman sama seperti Allah dan Kristus
tinggal di dalam kita.
Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam setiap anggota gereja
yang setia. Tetapi Allah, Kristus dan Roh Kudus tidak tinggal secara
pribadi di dalam orang-orang Kristen.
Ketika seseorang mematuhi perkataan Roh, maka pengaruh Roh ada di
dalam orang Kristen itu dan dia mengeluarkan buah roh di dalam
kehidupannya. “Kasih, suka-cita, damai sejahtera” dan lain-lain (Galatia
5:22, 23). Orang-orang Kristen sekarang ini memiliki “ukuran
mengeluarkan buah” dari Roh Kudus, pengaruh Roh Kudus yang tidak secara
ajaib di dalam kehidupan mereka. Tetapi seseorang yang memiliki
perkataan Roh di dalam hatinya, mencintai dan mentaatinya, maka dalam
hal inilah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Ini bukanlah “kata belaka”
atau “huruf mati”, seperti kata sebagian orang. Karena ada kehidupan di
dalam firman (Lukas 8:11; Yohanes 6:63), maka orang Kristen memiliki
firman Allah yang hidup, dan berkuasa diam di dalam hatinya (Ibrani
4:12; 1 Petrus 1:25), seperti itulah Roh Kudus mempunyai pengaruh pada
kita sekarang ini, melalui firman Allah yang Ia berikan melalui
penulis-penulis Alkitab (bandingkan Nehemia 9:30; Kisah Rasul 1:16;
Efesus 3:3-5; 2 Petrus 1:21).
Sekarang marilah kita bandingkan Efesus 5:17-19 dengan Kolose 3:16.
Pernyataan dalam kedua ayat ini adalah perintah yang sama dari Paulus
kepada orang-orang Kristen.
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah
seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian
rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”
(Efesus 5:17-19).
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara
kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang
akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan
nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu”
(Kolose 3:16). Oleh karena itu, bagi orang-orang Kristen supaya penuh
dengan Roh harus membiarkan perkataan Kristus diam di dalam mereka
dengan limpahnya. Ketika perkataan Kristus diam di dalam orang-orang
Kristen, Roh Kudus juga diam di dalam mereka. Tidak ada pernyataan dalam
kitab suci yang mengajarkan bahwa Roh Kudus tinggal secara harfiah,
secara langsung dan secara pribadi di dalam anak Allah sekarang ini. Ia
tinggal di dalam orang Kristen secara tidak langsung, yaitu melalui
firman Allah (2 Yohanes 2).
Jika Allah Bapa dan Kristus, Anak Allah tinggal di dalam orang-orang
Kristen tidak secara langsung, harfiah dan secara pribadi dan memang
demikian (seperti umumnya dipercayai), maka mengapa Roh Kudus juga tidak
bisa? Alkitab mengajarkan bahwa Ia (Roh Kudus) tinggal di dalam
anak-anak Allah seperti Allah Bapa dan Kristus.
Tetapi beberapa orang percaya bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi
dan harfiah di dalam orang-orang Kristen, namun Ia tidak melakukan
apa-apa bagi mereka dan semua pimpinan, bimbingan, dan lain-lain
dilakukanNya hanya melalui Firman Allah. Tetapi mengapa Roh Kudus
tinggal dengan tidak aktif di hati orang-orang Kristen? Meskipun
demikian, biasanya banyak diantara orang-orang yang memegang faham Roh
Kudus tinggal secara langsung, cepat atau lambat akan percaya bahwa Roh
Kudus sebenarnya sedang melakukan sesuatu secara langsung kepada mereka.
Orang-orang sering memberikan ayat-ayat kitab suci yang menyatakan
fakta bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan kemudian berpendapat
bahwa ini berarti Roh Kudus tinggal secara langsung, litral dan secara
pribadi, mengabaikan pernyataan dalam Efesus 3:17 dan kolose 3:16 yang
menjelaskan bagaimana Roh Kudus tinggal.
Kutipan dari seorang terkenal dan cendikiawan bernama Guy N. Woods
mengatakan: “Fakta ayat-ayat kitab suci menegaskan bahwa Roh tinggal di
dalam orang Kristen tidak membenarkan kesimpulan bahwa Ia tinggal secara
pribadi, langsung dan terpisah dari Firman Allah” (Commentary On 1
John, p. 286). Demikian juga J.W. McGarvey menyatakan dengan jelas fakta
bahwa “Roh Kudus tinggal di dalam kita, tidak ada bukti tentang
tindakanNya secara langsung atau segera pada perasaan-perasaan moral
kita” (Original Commentary On Acts, p. 143).
Saya setuju dengan pernyataan James W. Zachary, seorang pemberita Injil pionir yang mengatakan:
“Alkitab mengajarkan bahwa Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen,
Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen dan Roh Kudus juga tinggal
di dalam orang-orang Kristen; tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa
baik Allah, Kristus dan Roh Kudus berada di dalam siapa saja dengan
pengertian secara pribadi - yang nyata .... tempat tinggal pribadi
Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah di surga dan mereka hanya tinggal di
dalam orang-orang Kristen melalui iman dan pengaruh alat dan pengantara
yang sangat cocok” (The Witness Of The Spirit, p. 50, 51).
Jadi ketika Firman Allah, pengajaran Roh Kudus tinggal di dalam hati
anak Allah yang taat, maka demikianlah Roh Kudus memimpin, membimbing
dan menuntunnya dalam menjalani kehidupan Kristen, yang kemudian dapat
dikatakan bahwa Roh Allah tinggal di dalam dia dan memimpin, membimbing
serta menuntun kehidupannya. Kesimpulan pengajaran kitab suci tentang
bagaimana Roh Kudus tinggal adalah bahwa Allah, Kristus dan Roh Kudus
tinggal di dalam orang-orang Kristen sekarang ini hanya melalui ketaatan
seseorang kepada firman kebenaran, yaitu secara metaforis. Semakin
setia seorang anak Allah, semakin kuat pengaruh Roh Kudus di dalam
kehidupannya. Itu bukan berarti bahwa hanya firman tertulis belaka yang
tinggal di dalam dia atau karena dia banyak menghafal ayat-ayat Alkitab
sehingga Roh Kudus lebih berpengaruh di dalam dia. Apa maksudnya disini
adalah jika seorang mencintai dan mentaati firman, maka demikianlah Roh
Kudus tinggal di dalam dia. Jelaslah bahwa hanya melalui wahyu, Allah
tinggal di dalam kita (Diadaptasi dari The Restorer, January 1995, 1021
Via Del Rey Mesquite, TX 75150).