"
Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan
mereka, kemudian berkata: Alkitab ini adalah dari Allah, untuk dijual
dengan murah. Maka celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan
mereka, karena perbuatan mereka." (QS Al Baqarah:79)
PENDAHULUAN
Kitab
Suci merupakan hal yang vital dalam kehidupan beragama. Dalam Islam,
kitab suci merupakan kitab yang memuat firman Allah swt yang digunakan
sebagai panduan bagi orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana dijelaskan
dalam ayat-ayat Al Quran:"Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan
atasnya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS Al Baqarah:2-5)
Sebelum
masa Rasulullah Muhammad saw, Allah telah mengutus beberapa Rasul untuk
mengajarkan keesaan Allah. Di antara mereka, ada yang dibekali dengan
kitab suci, termasuk di antaranya adalah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as,
Nabi Daud as, dan Nabi Isa as.Agama Kristen, yang mengaku sebagai
pengikut nabi Isa as., mengimani keberadaan kitab-kitab nabi Musa
(Taurat), nabi Daud (Zabur atau yang mereka sebut dengan Mazmur), dan
nabi Isa (Injil). Kitab Taurat, Zabur, dan Injil tersebut dipadukan
dalam sebuah kitab, bersama beberapa surat-surat pendek lainnya, menjadi
Bibel yang kemudian diakui umat Kristen sebagai kitab suci agama
mereka.
Seiring
dengan pengaruh Kaisar Romawi dan Konsili Gereja pada masa kekaisaran
Romawi, maka kesucian dan keaslian kitab suci agama Kristen pun mulai
ternodai. Noda-noda yang mencemari kesucian kitab suci inilah yangakan
kita kupas bersama.PENJELASAN MENGENAI KITAB BIBELKitab Perjanjian
LamaBibel terdiri dari dua kitab utama yaitu Kitab Perjanjian Lama (The
Old Testament) dan Kitab Perjanjian Baru (The New Testament). Kitab
Perjanjian Lama sering disebut sebagai Kitab TENAKH, terdiri dari tiga
bagian yaitu Tora, Nebi'im, dan Ketubim.Tora atau Taurat berarti
pengajaran. Kitab Taurat ini memuat lima kitab, yaitu Kejadian,
Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Nebi'im berarti kitab nabi-nabi
terkemudian, yang terdiri dari kitab nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel,
Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai,
Zakaria, dan Maleakhi. Ketubim berarti pujian, terdiri dari kitab-kitab
Zabur atau Mazmur, Amsal Sulaiman, Ayub, Kidung Agung, Rut, Ratapan,
Pengkhotbah, Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, Tawarikh I, dan Tawarikh II.
Meskipun
umat Kristen Protestan dan Katolik Roma sama-sama mengakui Bibel
sebagai kitab suci mereka, namun toh Bibel yang mereka gunakan berbeda.
Bible Katolik Roma lebih tebal dibandingkan dengan Bibel Kristen
Protestan karena jumlah kitab pada Kitab Perjanjian Lama Katolik Roma
lebih banyak 9 buah dibandingkan yang digunakan Kristen Protestan. 9
kitab tersebut dianggap oleh Gereja Protestan tidak layak dianggap
sebagai kitab suci. (Subhanallah, ini yang salah apakah karena 9 kitab
tersebut sebenarnya buatan manusia biasa atau manusianya yang merasa
bisa menentukan kesucianfirman Tuhan?!)
Perjalanan
panjang kitab Taurat berawal dari wafatnya Nabi Sulaiman tahun 992 SM.
Kerajaan beliau selanjutnya terpecah menjadi dua, di utara dinamakan
Kerajaan Israel dengan ibukota Samaria, dan di selatan dinamakan
Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem. Yerusalem adalah tempat
penyimpanan naskah asli Taurat sehingga warga Israel sering beribadah di
Yerusalem. Tindakan itu membuat raja Israel tersinggung, dan mengubah
kota Bethel sebagai pusat peribadatan baru dan membuat patung-patung
anak lembu untuk dijadikan sesembahan.
Akhirnya,
rakyat Israel kembali pada ajaran paganisme (menyembah berhala). Karena
rakyat Israel sudah kembali terbiasa menyembah berhala, maka mereka pun
lambat laun melupakan kitab Taurat. Allah memberikan adzab kepada
mereka melalui bangsa Asyur yang melakukan pembuangan masyarakat Israel
dan melakukan kawin campur secara paksa sehingga terjadi asimilasi
keturunan dan kepercayaan.Bangsa Yehuda sendiri juga mulai melanggar
banyak hukum Taurat sehingga Allah menghancurkan mereka, melalui raja
Babylonia, Nebukanedzar.
Tempat-tempat
ibadah mereka, termasuk tempat penyimpanan naskah asli Taurat
dihancurkan. Nebukanedzar juga memaksa bangsa Yehuda melakukan kawin
campur sehingga terjadi pula asimilasi kebudayaan. Karena dua kejadian
ini, maka baik masyarakat Israel maupun Yehuda banyak yang melupakan
bahasa Ibrani.Nabi Uzair as pernah mencoba menulis ulang kitab Taurat
nabi Musa as dalam bahasa Aram, karena bangsa Yahudi sudah banyak yang
tidak bisa berbahasa Ibrani lagi. Naskah berbahasa Aram ini sempat
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang dikenal sebagai Naskah
Septuaginta. Namun kedua naskah tersebut hilang pada abad 2SM.
Dari
penjelasan di atas, jelas bahwa kitab Taurat nabi Musa as sudah lenyap
sejak abad ke-6 SM. Begitu pula salinan Nabi Uzair dan naskah
Septuaginta. Lalu siapa yang menulis Ktab Perjanjian Lama yang sekarang
digunakan umat Kristen Protestan dan Katolik Roma? Tdak ada umat Kristen
yang dapat menjawab pertanyaan sederhana ini.Kitab Perjanjian BaruKitab
Perjanjian Baru terdiri dari empat kitab Injil (karangan Matius,
Markus, Lukas, dan Yohannes),
13 surat yang ditulis Paulus,
3 surat Yohannes,
1 surat Yakobus,
1 surat Yudas,
2 surat Petrus,
1 surat Lukas kepada orang Ibrani, dan
Wahyu kepada Yohannes.
Semua
surat yang ditulis Paulus, Yakobus, Yohannes, Yudas, Petrus, dan
lain-lain jelas bukan firman Tuhan. Bagaimana dengan empat kitab Injil
tersebut?
Nama
yang melekat di belakang kata Injil adalah nama penulis Injil tersebut,
yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohannes. Namun siapakah keempat orang
tersebut? Tidak ada keterangan yang jelas. Matius dan Yohannes penulis
Injil bukanlah Matius dan Yohannes, dua dari 12 murid pilihan Yesus.
Matius dan Yohannes sendiri yang menyatakan secara eksplisit dalam Injil
mereka bahwa mereka bukan murid-murid Yesus. Bagaimana dengan Markus
dan Lukas? Sama saja, tidak ada yang mengetahui siapa mereka sebenarnya.
Matius, Markus, Yohannes, dan Lukas benar-benar sosok misterius dalam
sejarah penulisan Injil. Betapaanehnya, kitab suci yang seharusnya
digunakan sebagai pedoman hidupternyata ditulis oleh sosok-sosok manusia
yang tdakjelas identitasnya!!
Apabila
penulisnya saja sudah tidak jelas, bagaimana mungkin kita dapat
meyakini kebenaran isinya?Lalu, bagaimana asal mula umat Kristen
menetapkan keempat Injil tersebut sebagai kitab suci kalau memang
penulisnya tidak diketahui? Hal ini tidak terlepas dari kondisi
penyebaran agama Kristen sekitar abad 2-3M. Saat itu begitu banyak Injil
yang beredar dan digunakan sebagai kitab suci. Konsili di Nicea tahun
325M mengumpulkan puluhan Injil yang ditulis oleh penulis yang
berbeda-beda, kemudian dipilih empat Injil secara random yang kemudian
ditetapkan oleh Konsili dan Kaisar sebagai kitab suci yang resmi
digunakan.
Sedangkan
puluhan Injil yang lain dimusnahkan.Melihat sejarahnya yang seperti
itu, tidak heran apabila Ahmed Deedat menyatakan bahwa ada 50.000
kesalahan dan pertentangan dalam Kitab Bibel Revised Standard Version
terbitan tahun 1952 dan 1971. (Meskipun pada Bibel New Revised Standard
Version kesalahan tersebut sudah dikurangi dan direvisi oleh manusia
biasa.)BUKTI-BUKTI KEPALSUAN AYAT-AYAT BIBELBegitu banyak pertentangan
ayat dalam Bibel. Ayat-ayat yang saling bertentangan ini begitu
banyaknya sehingga sulit untuk dipercaya bahwa ayat yang lain pun
terjamin kebenarannya. Salah satu pertentangan ayat yang bisa disajikan
di sini adalah, apakah Yesus diutus sebagai Rasul dengan membawa damai
atau membuat peperangan?"
Sebab
Allah mengutus AnakNya ke dunia bukan untuk menghakimi dunia, tapi
untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yohannes 3:17) "Jangan kamu menyangka
bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab aku datang untuk memisahkan
orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari
mertuanya, dan musuh orang ialah orang seisi rumahnya." (Matius
10:34-36)
Dalam
satu kesempatan dialog dengan Pendeta dari Sekte Kristen Ortodoks Syria
sekitar tahun 2001, penulis menanyakan tentang banyaknya pertentangan
dalam Bibel dan dijawab,"Kami memang menyadari bahwa dalam Bibel
terdapat ayat-ayat yang saling bertentangan. Namun dalam Bibel edisi
yang akan datang, kami sudah merevisi ayat-ayat tersebut."Subhanallah,
betapa hebatnya manusia yang sanggup merevisi firman Tuhan!! Dan mereka
berterus terang mengaku kalau mereka melakukan perubahan-perubahan
tersebut!!
Lebih
jauh lagi, ketika penulis menanyakan nasib umat Kristen yang sudah
meninggal dan beriman pada ayat-ayat yang salah tersebut, Pendeta
tersebut dengan enteng menjawab,"Kalau masalah itu, saya tidak tahu. Itu
urusan mereka dengan Tuhan." Begitu banyak ayat yang menghina keagungan
Allah swt sebagai dzat yang Maha Agung dan Maha Perkasa."Ketika dilihat
Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan
hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan
bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi. Dan itu memilukan hatiNya."
(Kejadian 6:5-6)"Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tapi Israel,
sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau
menang." (Kejadian 32:28)
Dalam
ayat pertama dijelaskan bahwa Allah swt menyesal dan sedih karena telah
menciptakan manusia. Tidakkah Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui
segala yang telah, sedang, dan akan terjadi? Dan pada ayat kedua
diceritakan bahwa Allah bergumul melawan Nabi Yakub, dan Allah kalah.
Subhanallah, Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan!! Tidakkah
mengherankan akal sehat kita bahwa Tuhan yang diimani oleh umat Kristen
berkali-kali tidak berdaya melawan manusia, sekali kalah duel melawan
Nabi Yakub dan tidak berkutik saat disiksa dan dibaptis di kayu salib
oleh kaum Yahudi!!
Begitu
banyak ayat yang menghina kemuliaan para Nabi dan Rasul Allah.Ayat-ayat
tersebut menuduh mereka melakukan perbuatan yang hina dan tercela,
seperti Nabi Nuh yang dituduh mabuk dan bertelanjang bulat (Kejadian
9:20), Nabi Luth yang dituduh berzinah dengan dua anak kandungnya hingga
melahirkan anak-anak hasil perzinahan (Kejadian 19:30-38), Nabi Yehuda
yang berzinah dengan mantan menantunya (Kejadian 38:16-18), Nabi Daud
yang dituduh menipu Uria dan berzinah dengan istri Uria (II Samuel
11;2-5), dan Nabi Sulaiman dituduh gila wanita dan mendurhakai Tuhan
(Raja-Raja I 11:1-4).
Dengan
kata-kata yang begitu kasar dan joroknya hingga penulis tidak berani
mengutipnya dalam tulisan ini, Bibel menceritakan kisah-kisah yang
sangat tidak masuk akal mengenai Nabi dan Rasul Allah yang mulia.
Mungkinkah kitab suci mengandung tulisan yang bahasanya bahkan lebih
jorok dibandingkan buku-buku cerita porno yang dijual di kaki
lima?Begitu banyak perubahan atas Bibel yang dilakukan secara
terang-terangan oleh Gereja. Perubahan-perubahan ini dilakukan secara
periodic, pada ayat-ayat yang sering dijadikan bahan perdebatan panas
antara umat Islam dan umat Kristen. Perubahan ini dilakukan baik berupa
penambahan, pengurangan, maupun penggantian ayat dan dilakukan oleh baik
Dewan Gereja di luar negeri maupun oleh Lembaga Alkitab Indonesia.
Yang
menarik untuk diketahui adalah perubahan ayat mengenai hukum halal
haramnya memakan daging babi bagi umat Kristen Indonesia. "Demikian juga
babi, meskipun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi
tidak memamah biak, haram itu bagimu." (Imamat 11:7, Bibel terbitan
Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1968)"Demikian juga babi hutan, meskipun
berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah
biak, haram itu bagimu." (Imamat 11:7, Bibel terbitan Lembaga Alkitab
Indonesia tahun 1979)
PENDAPAT UMAT KRISTEN TENTANG KEPALSUAN BIBEL
David
F. Hinson dalam buku The History of Israel (2001) menyatakan,"Dalam
mempelajari sejarah Israel hendaknya selalu diingat bahwa kita
berhadapan dengan legenda dan bukan sejarah. Cerita-cerita itu bukanlah
laporan-laporan yang ditulis segera setalah peristiwa itu terjadi namun
ditulis beberapa abad kemudian sebagai hasil ingatan seorang ayah yang
bercerita kepada anak-anaknya dari satu generasi ke generasi
berikutnya."
Dr.GC
van Niftrik dan DS BJ Boland dalam buku Dogmatika Masa Kini (1967)
menyatakan terus terang,"Kita tidak usah malu-malu mengakui bahwa
terdapat berbagai kekhilafan dalam Alkitab, kekhilafan tentang
angka-angka perhitungan, tahun dan fakta. Dan tak perlu kita
pertanggungkan kekhilafan itu pada caranya."Prof. Alvar Ellegard dalam
bukunya Jesus 100 Years Before Christ (1999) mengatakan, "Tujuan mereka
adalah untuk menyebarkan cerita tentang Yesus yang dikemas sesuai dengan
ajaran yang telah ditetapkan Gereja mereka, yang dipungut dari berbagai
sumber yang cocok dengan keinginan mereka, baik dari sumber sejarah,
cerita dongeng, maupun khayalan."