Seorang pelacur membongkar kesaksian palsu penyembuhan atas nama Yesus.
Penyembuhan palsu yang sering dilakukan Pendeta Michael Njoroge dari
gereja Fire Ministries Kenya akhirnya terkuak setelah adanya pengaduan
para pelacur yang telah disewa untuk memberikan kesaksian palsu telah
disembuhkan dan menerima mukjizat setelah di doakan. Namun kontrak sewa
tidak dibayar, akhirnya para pelacur menuntutnya.
Beberapa ‘aktor’ pelacur yang dikontrak maju untuk mengekspos Njoroge
setelah tenggat waktu pembayaran gagal dipenuhi pendeta atas transaksi
itu sebagaimana kesepakatan awal yang telah disepakati.
Salah seorang pelacur bernama Ester
Mwende mengatakan, ia bertemu pendeta Michael Njoroge di Embakasi Fire
Ministries yang mendekatinya sebagai pelanggan. Pendeta mengunyah buah
terlarang dan kemudian memulai sebuah misi untuk menipu para
pengikutnya.Pendeta Njoroge juga mengancam dua wartawan yang meliput hal
tersebut. Gereja juga melakukan pengamanan ketat, pemerikasaan jemaat
dan melarang setiap orang yang membawa kamera. Kenya selama beberapa
tahun terakhir mengalami ‘ledakan’ pendirian sejumlah gereja baru
seiring dengan kekhawatiran bahwa beberapa orang menggunakan gereja
untuk memperkaya diri sendiri dengan mengambil keuntungan dari orang
Kristen yang memang mudah tertipu. Dengan kemudahan penggunaan ponsel
untuk transfer uang, televangelis dan pendeta lainnya sering kali
membuat nomor Mpesa untuk mengumpulkan uang dari orang yang percaya
dengan mengatakan bahwa itu akan digunakan untuk proyek-proyek gereja
dan penyebaran perkataan untuk memastikan lebih banyak orang mendapatkan
keuntungan dari ‘mukjizat’ palsu.
Fakta lapangan, Paus Yohanes Paulus II
yang dijuluki Bapa Suci (Holy Father) setiap sakit tidak menggunakan
penyembuhan atas nama yesus, tapi menempuh jalur medis kedokteran di
rumah sakit, dari flu sampai tumor intestinal (1992) melalui bedah besar
di RS Gemelli. Pada akhir hayatpun Sri Paus matinya tidak terselamatkan
pula oleh Penyembuhan atas nama Yesus (2/4/2005) karena menderita
Septic Shock (antara lain akibat infeksi saluran kemih) dan gagal
jantung. Berbagai penyakit yang diderita Paus antara lain Parkinson,
gangguan pernafasan dan tenggorokan, prostat dengan komplikasi
urosepsis, hipertensi serta ischemic cardiopathy juga tidak bisa
disembuhkan oleh Pendeta.
Dalil penyembuhan ini berdasarkan Markus 16: 17-18: “Tanda-tanda ini
akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir
setan-setan demi namaku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang
baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum
racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan
tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”
Ketahuilah bahwa Markus 16: 17-18 tersebut diakui sebagai ayat palsu
oleh para penerbit Bibel sendiri. International Bible Society
menyebutkan: “The earliest manuscript and some other ancient witnesses
do not have Mark 16:9-20.” (Manuskrip yang paling tua dan beberapa
naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20). Dan Tahun 1977-1978,
Lembaga Biblika Indonesia juga mengakui dengan jujur: “Bagian akhir
Markus, ay. 9-20, berceritera mengenai penampakan-penampakan Yesus. Ini
memang termasuk ke dalam Kitab Suci, tetapi agaknya tidak termasuk Injil
Markus yang asli.”
Faktanya Mark Randall “Mack” Wolford (44), pastor Pantekosta, West
Virginia AS, yang dikenal di seluruh Appalachia sebagai pria yang sangat
relijius mati digigit ular karena mempraktekkan digigit ular berbisa
tidak mati (Markus 16: 17-18) tapi naas tidak bisa disembuhkan oleh
dokter atau doa
pernah ada seorang kristen yang sesumbar, orang kristen kebal santet
bisa disembuhkan dengan doa kristen… tidak lama kemudian orang tersbut
kena santet beneran dan …..
Trik ini juga untuk strategi kristenisasi dunia, di Indonesia
misalnya, Gelora Bung Karno Jakarta sebagai saksi bisu kegagalan
mukjizat umat Kristiani dalam acara National Prayer Conference tanggal
12-16 Mei 2003, untuk penyembuhan mata tokoh pujaan Kristen, ***Dur
walau dipimpin pendeta kelas dunia, Cindy Jacob dari Amerika dibantu
ribuan umat kristen dalam doa’nya. Kebutaan tidak sembuh.
Banyak video penyembuhan kristen, tapi lebih banyak kegagalan
penyembuhan yang tidak dipublikasikan. Bisa dibandingkan seperti acara
TV Dunia lain, Dua Dunia yang menguak kebohongan penyembuhan ini melalui
dialog dengan makhluk halus melalui orang yang dijadikan medium. Jin
ini mengakui membantu penyemuhan (walau jin tidak punya kekuatn hanya
atas izin Allah).
Bahkan seorang misioneris jujur mengakui: “Khusus untuk KKR kami
melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai
penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah dan
jemaatpun akan histeris dan percaya itu mukjizat. Kami pun harus
menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat dan
angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang
ada jemaat yang di luar kendali dan –diluar– skenario betul-betul minta
diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: “Maaf
pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali
saja?!”. (Paulus F. Tengker, ex Misioneris)
Penyembuhan ini bersifat sementara dan hanya permainan. Penyembuhan
ini sebenarnya ditinggalkan oleh orang waras yang lebih menggunakan
logika, seperti atheis, atau sekte kristen lainnya, mereka lebih
menggunakan ilmu Kedokteran, medis, Rumah Sakit.
Rahasia Penyembuhan atas nama Yesus
Penyembuhan ini hanya untuk mengambil keuntungan uang, memperbanyak umat, dengan cara kerjasama dengan mahluk halus, permainan fikiran, meditasi dan lainnya.
Penyembuhan ini hanya untuk mengambil keuntungan uang, memperbanyak umat, dengan cara kerjasama dengan mahluk halus, permainan fikiran, meditasi dan lainnya.
Seperti penyembuhan yang dilakukan para reverence (tidak mau disebut
Pendeta) pada acara KKR sebenarnya mirip apa yang dilakukan membaca
fikiran Rommy Rafael atau mentalistik Dedy Corbusier, atau penyembuhan
oleh mak Erot, Ponari, dukun dan seterusnya. Beda dengan umat Kristen,
cara ini di tolak umat Islam karena tahu masalah mistitisme dan dianggap
syirik.
Para reverence (Pendeta dukun) terlatih dalam energi prana untuk
- membaca pikiran si pengikut KKR
- mengintrusi pikiran si pengikut KKR dengan sugesti
- menghipnotis dengan sugesti sembuh (mengulang-ulang ayat Alkitab)
- membaca pikiran si pengikut KKR
- mengintrusi pikiran si pengikut KKR dengan sugesti
- menghipnotis dengan sugesti sembuh (mengulang-ulang ayat Alkitab)
mereka lakukan sebenarnya hasil/efek dari pelatihan metode
‘penggetaran syaraf’ untuk mengaktifkan ‘energi prana’ . Mestinya
disangkal dengan alasan:
- prana bukan ajaran Kristen melainkan ajaran Hindu
- metode itu adalah pseudo-scientifica
- penipuan dari ‘pangeran kegelapan-Lucifer’
- prana bukan ajaran Kristen melainkan ajaran Hindu
- metode itu adalah pseudo-scientifica
- penipuan dari ‘pangeran kegelapan-Lucifer’
Secara tidak sadar para reverence/pendeta/dukun menggunakan metode Prana
-Mereka melakukan doa dengan usaha konsentrasi menggunakan imajinasi tertentu seperti membayangkan “roh kudus”.
-Mengucap satu rangkai kata berulang-ulang-seperti “Ow Ruah ha
Kadosheh” sebagai ‘mantram’ atau mantra untuk menghantarkan jiwanya kepada”roh kudus”-ini disebut meditasi.
-Pada tingkat konsentrasi yang melayang/mengambang terjadi racauan tak jelas.
-Mereka melakukan doa dengan usaha konsentrasi menggunakan imajinasi tertentu seperti membayangkan “roh kudus”.
-Mengucap satu rangkai kata berulang-ulang-seperti “Ow Ruah ha
Kadosheh” sebagai ‘mantram’ atau mantra untuk menghantarkan jiwanya kepada”roh kudus”-ini disebut meditasi.
-Pada tingkat konsentrasi yang melayang/mengambang terjadi racauan tak jelas.
Pada dasarnya pembangkitan energi prana tidak terkait dengan
kepercayaan apapun, karena orang ateis/PKI-pun dapat melakukannya.
Metode ini hanyalah sebagai salah satu penggalian kodrat manusiawi.