Senin, 23 Desember 2013

BENARKAH YESUS DI SALIB ?

Para mufassir memahamkan surat An-Nisa' 157 bahwa Nabi Isa sama sekali tidak disalib dan dibunuh, karena yang disalib dan dibunuh adalah orang lain yang diserupakan dengan Nabi Isa.
Prof Dr H Mahmud Yunus dalam Tafsir Al-Qur'anul Karim menerjemahkan ayat tersebut, "Sebenarnya Isa itu bukan mereka bunuh atau mereka salibkan, tetapi yang mereka salib itu, adalah orang yang serupa dengan Isa, yang telah dibuat samar" (hlm. 94). Prof Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menyatakan, "Syubbiha artinya disamarkan. Yaitu diadakan orang lain, lalu ditimbulkan sangka dalam hati orang yang hendak membunuh itu bahwa orang lain itulah Isa" (Juz 6 hlm. 21).

Penyerupaan wajah orang lain menjadi Yesus sehingga proses penyaliban menjadi salah alamat tersebut, juga didukung oleh Bibel yang menyebutkan bahwa penangkapan dilakukan pada waktu gelap.

"Maka Yudas pergi ke tempat itu dengan membawa sepasukan tentara Romawi dan beberapa pengawal Rumah Tuhan yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka membawa senjata, lentera dan obor." (Yohanes 18:3).

Salah tangkap menjadi semakin mungkin, karena pertama Yesus punya mukjizat dapat merubah wajah (Matius 17:2). Terlebih lagi, para tentara yang melakukan penangkapan tidak ada yang mengenal wajah Yesus, sehingga mereka harus menyewa Yudas untuk menunjukkan siapa Yesus, dengan upah 30 keping uang perak (Matius 26:15).

Penyelamatan terhadap Nabi Isa dari penyaliban adalah tindakan yang sangat tepat dan terhormat. Bukankah Bibel sendiri mengakui bahwa orang yang mati di tiang salib adalah manusia terkutuk:

"...Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3: 13).

Pernyataan Al-Qur'an bahwa orang-orang berselisih paham dan ragu-ragu tentang pembunuhan Isa adalah kebenaran yang tak dapat disangkal. Buktinya, laporan penyaliban dalam Bibel penuh kontradiktif dan keraguan, misalnya soal waktu penyaliban. Menurut Injil Markus 15:25, Yesus disalib pada jam 9, padahal menurut Injil Yohanes 19:14, pada jam 12 Yesus masih belum disalib. Sementara kedua Injil lainnya, yaitu Matius dan Lukas abstain tidak menulis apapun tentang waktu penyaliban.

Kontradiksi penyaliban Yesus masih banyak lagi, bisa dibaca dalam buku "Dokumen Pemalsuan Alkitab" karya Mulyadi Samuel, terbitan Victory Press.

Maka sungguh aneh tudingan Dr Erwin Lutzer bahwa Tuhan dalam Al-Qur'an melakukan kesalahan dan penipuan.
Rupanya Erwin lebih memihak orang kafir yang menginginkan kematian Nabi Isa dengan cara yang terkutuk.