Tadinya saya ragu untuk menuliskan kisah
ini, karena saya takut terjebak dalam rasa & sifat riya..Tetapi
setelah membaca posting Kisah Kesaksian 4 Orang Gembala yang kembali ke
agamanya masing-masing yang diposting di Yesus.net & Kebenaran.net,
ini merupakan sebuah pengungkapan secara jujur & berani atas praktek
rohani Gereja yang sebenarnya rahasia & tidak diketahui oleh banyak
pihak termasuk umat Kristiani sendiri.
Karena saya
melihat ada upaya penyangkalan kebenaran oleh kalangan-kalangan tertentu
umat Kristiani di forum diskusi agama tersebut. Demi tegaknya kebenaran
& agar semakin banyak domba-domba maupun gembala-gembala Kristus
yang bisa menemukan jalan kebenaran Ilahi sesungguhnya, maka saya
beranikan diri menulis & menuturkan kisah sejati ini. Saya berharap
para domba & gembala Kristus yang membaca kisah ini memahami &
menghayati pengalaman rohani saya ini, agar bisa menemukan kebenaran
Ilahi yang sejati, Jalan Tuhan yang benar & tidak sesat.
Oleh karena itu demi penghargaan kepada
umat Kristiani & umat Islam, saya tidak mengutip satu ayatpun dari
Alkitab & Al-Qur’an. Kesaksian ini betul-betul ungkapan hati &
jiwa saya.
Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya
Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut
Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak
wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal.
Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa
untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan.
Itulah sebabnya setamat SMA saya
melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di
kawasan [eraser]- Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih
dekat ke Manado, juga merupakan salahsatu kota dengan umat Kristiani
yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri di tengah kota &
pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat
baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.
Selama kuliah saya juga bekerja
part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja
Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai
penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk
Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau
orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau
para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus
menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka.
Saya biasa menulis cerita dengan tajuk:
“Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan
Dosen IAIN masuk Kristen” dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya
itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli
mengutip Al-Qur’an & Hadist, saya juga tahu urutan pendidikan Islam
dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering
ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu &
foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya
benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya
juga mengajari mereka membaca Al-Qur’an yang akan dipakai untuk menohok
orang-orang Islam yang sedang kami injili & berusaha membantah kami.
Beberapa kisah kesaksian yang sudah
dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang
betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat
kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau
Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah
para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal &
para preman tak beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya
animisme didesa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi &
Blitar).
Bahkan saya sering berjumpa orang-orang
Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah
shalat & mengetahui ajaran Islam yang paling dasar.tapi kami harus
melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat
yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu
ini menjadi hebat & canggih. Tentu para domba di Gereja akan senang
kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan
sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.
Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah & akhirnya
saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung
langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli
tafsir Al-Qur’an, Hadist & buku-buku Islam untuk mencari
kelemahan-kelemahannya. Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan
dengan pekerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda
pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling
utama dalam pandangan Kristen.
Bahkan saya juga pernah berpura-pura
belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang
Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji hingga 1 tahun lebih
& Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa
saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan
bisa mengaji & hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang
ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam.
Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan
malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi
tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan
injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal & kaum gay. Yang
kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja seks
independent, para pengunjung diskotek & kafe yang menyambi, baik itu
gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Setiap
orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang
teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah
mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil
yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin
kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak
di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat
keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan
seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik
& kafe.
Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif
dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah
menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu
setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan
merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami sudah berhasil
merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau
kafe. Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang
tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu
tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan gamblang betapa
penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta
& sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat
hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja sama begitu rapi.
Tapi ada yang kurang dari cerita itu
& ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam
jaringan & sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar
yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk
menjaring domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!
Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhan pun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance
mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan
bisa tampil percaya diri &, kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw
adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!.
Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya
pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam
hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan
para Bandar Besar Narkoba di Surabaya.
Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah
jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai
persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka
juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok
kebutuhan para Gembala yang membutuhkan & untuk diedarkan guna
merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ectassy/inneks,
hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar
kota. Kami pun biasa ketemu & ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam
terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila
berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club
Deluxe & Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM
Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert
Lumoindang, & Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut.
Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan
beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambl
tripping!!, setelah itu kami “dating” dengan mereka, “mandi suci
bersama” istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat &
pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak tahu persis,
tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan
mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani beberapa
wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi secara
khusus.
Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang
kebanyakan berasal dari pedesaan & para pekerja malam. Seperti
diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka
tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam
itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka
berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian
di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan
saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau
ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.
Khusus untuk KKR kami melatih
orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai
penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah &
jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. Kami pun harus
menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat &
angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang
ada jemaat yang di luar kendali & skenario betul-betul minta
diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf
pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!,
Biasanya para penginjil malamlah yang
bertugas untuk menahan orang-orang yang di luar skenario acara, kami
tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali
komando kami. Bagi umat Kristiani atau para Gembala & pelayan
Tuhanpun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit
mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU
BENAR-BENAR TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi
hidup lainnya.
Mengapa Saya Masuk Islam?
Ketertarikan saya kepada Islam bukan
dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca
dengan sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya mencari point-point
tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi
dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap & diajarkan oleh
Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor,
bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat & penuh dosa.
Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat & umatnya kalau tidak
kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam
benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran
kebencian kepada ajaran Islam & umatnya ini merupakan pelajaran
pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil,
materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu & jika
kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan,
pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali.
Saya akhirnya masuk Islam justru setelah
mengalami suatu mimpi luar biasa & beberapa kejadian di keesokan
harinya, yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.
Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum’at tanggal 11 Januari 2001,
saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu
Gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya,
dengan senyum-Nya yang agung! saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat
bagi saya!. Sayapun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga
ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto
& gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang
menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang
Yahudi atau Israel, dia berkata: “Kalian ini siapa?”
Saya menjawab: “Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!”
Dia bertanya lagi : “Mana Tuhannya?”
Tuhan Yesus menyela : “Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau wahai pria asing?”
Pria Yahudi itu berkata : “Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!”
Saya menyela : “Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!”
Pria Yahudi itu berkata : “Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!”
Tuhan Yesus berkata : “Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!”
Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata & sungguh ajaib! dari tangannya
keluar mukjizat sinar api & dia menyemburkannya kepada pria Yahudi
itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan
Yesus!.
Keajaiban keduapun terjadi!, pria Yahudi
yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih itu tak kurang apapun & dia
lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus,
lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan & wujudnya tiba-tiba berubah!,
kedua telinganya memanjang..dari mulutnya keluar gigi taring..& dari
belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnya pun berubah mengerikan!…lalu
salahsatu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu!…
TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI
INI BERUBAH MENJADI IBLIS..!!!. Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa
dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah
wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit!…Kemudian ada kejadian
ajaib lainnya terjadi, Gereja Megah tempat saya berdoa tiba-tiba
menghilang, lalu berganti dengan
pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.
pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus.
Saya yang kaget & tak percaya
melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria
Yahudi ini: “Siapakah engkau sebenarnya?”
Pria itu menjawab : “Akulah Isa
Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta
umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus”.
Saya berkata : “Bukankah engkau telah mati dikayu salib & telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?”
Nabi Isa Al-Masih menjawab: “Bukan
seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis & para
pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi & sekarang dia
telah terlihat wujud aslinya”..
Saya berkata : “Maksud tuan, Iblis tadi itu…, jadi selama ini?..”
Nabi Isa Al-Masih menukas : “Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?”
Saya menjawab : “Jika itu ada saya bersedia..”
Nabi Isa Al-Masih menjawab : “Tetapi
untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak,
engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan
teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?”
Saya menjawab : “..emmmmm” (tak bisa berkata-kata)
Nabi Isa Al-Masih berkata : “Ketahuilah
akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu
saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan
segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam
golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati,
engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi
engkau tak membacanya dengan pikiran & hatimu. Otakmu telah beku
karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis & para
pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan
menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu ditempat itu
mendapatkan suatu kesulitan!”
Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap
salamnya orang Islam..kemudian pergi…sayapun lalu terbangun….hari telah
pagi…saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang akan saya
alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum’at tanggal
12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat
cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum’at pasti setan-setan itu
gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali..
Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba
saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya
baca….betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin betul…
Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak
mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan [eraser],
Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid
yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. Akh saya pikir ini
cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya mogok itu bisa
terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba-tiba ada
seorang pria menghardik saya & meminta dengan kasar dompet & HP
saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah…Mesjid
& masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ..orang yang
mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu
jam 11.30..mendekati jamnya shalat Jum’at, saya perhatikan sekitar
saya…orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum’at..saya ini ada
di mesjid…mimpi saya…pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa
Al-Masih dalam mimpi itu….saya bingung lalu saya tak sadarkan diri….
Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan Mesjid rupanya..&
ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan…saya
lalu berdiri..tiba-tiba hati ini ingin menangis..menjerit..”Ya
Tuhan!..Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!”…Pak Tua itu kaget &
bertanya: “ada apa nak?”, lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi
malam & kejadian yang saya alami, juga siapa saya & apa
pekerjaan saya..serta perbuatan-perbuatan saya dalam usaha memerangi
& memperdaya agama Islam beserta umatnya.
Bapak Tua itu berkata: “Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh
percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang baik….sekarang
kamu teruskan perjalanan atau pulang” Sayapun lalu pulang..menelpon
Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja,
tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid
itu, lalu saya melihat ada pengajian, pak tua berpeci itu memimpinnya,
saya beranikan diri masuk & berkata: “pak tolong yakinkan
saya!..saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!”.
Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang
lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang & menyatakan pada
pak tua bahwa diskusi ini belum selesai & akan kami sambung esok
pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi
sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya
mampir ke Mesjid tersebut & kami berdiskusi Islam – Kristen.
Akhirnya setelah yakin dengan seyakin- yakinnya, setelah mendapat
penjelasan panjang lebar dari pak tua, dimana setiap penjelasan balik
dari saya yang sangat Ilahiah & Alkitabiah menurut saya, ternyata
dinyatakan tidak berargumen & berdasar oleh pak tua & beberapa
jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya
mengetahui bahwa pak tua ternyata fasih & hapal beberapa bagian
dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang
beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki
yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun
yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan di
buku-buku para missionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali
dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.
Saya jadi ragu & bimbang, kenapa
literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa
berubah setelah 30 tahun?, terlebih setelah pak tua menunjukkan &
memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi
Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan
oleh lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan & revisi di
sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi?,
yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tata
bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat Alkitab itu
sendiri?. Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen
memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan sejarah,
Islamlah agama penutup & penggenap itu. Yang menggembirakan saya
adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati Tuhan
Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan
agama-agama terdahulu & kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah &
sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur’an, yang lalu disempurnakan
oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur’an, dimana semua ajaran
Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana
menyimpangnya & direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara
benar dalam Islam.
Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini
tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak
berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi
jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan & ketus
sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru
Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan
sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa
rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan
upacara pengusiran roh Jahat Islam di rumah saya & akan mengurapi
serta mensucikan buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya
hilang..!..Sikap rekan-rekan Gembala ini terasa kontras & tidak
sepadan dengan sikap Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana
itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan & dibina oleh
lingkungan agama yang sesat..saya harus segera mengambil
keputusan..setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang
segala resikonya… Akhirnya sudah mantap & sudah bulat tekad saya,
saya akan masuk Islam…
Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar
DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ALLA
MUHAMMADARRASULULLAH
SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH.
Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat
Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika
mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam,
mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai
anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam
& menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga
memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya
di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi
& menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak
diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam surat
itu papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh
pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa
saya kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah.!!!..Ya Allah..!!! maafkan
keluarga saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti
hakekat Ketuhananmu yang sesungguhnya…
Sekarang saya ikut bimbingan Islam di rumah pak tua berpeci yang
kemudian diketahui merupakan Ustad & Imam Mesjid itu. Maaf demi
keamanan kami, nama Ustad, alamat Mesjid, serta tempat kost saya
rahasiakan..mohon maklum. Sejak saya pindah dari rumah mewah
berfasilitas lengkap plus mobil dll di kawasan elit Darmo Satelit –
Surabaya, yang merupakan fasilitas buat saya dari Gereja, telah saya
kembalikan ke Gereja, saya sekarang kost di sebelah rumah pak tua itu
sambil belajar agama Islam. Saya juga bekerja membantu usaha
kecil-kecilan milik keluarga pak tua ini, yaitu mencetak surat undangan,
kop surat & setting komputer.
Insya Allah kalau ada modal (sekarang
saya berencana bersama salah seorang anak pak tua ini untuk mengajukan
kredit usaha kecil di BRI – Surabaya), mau buka usaha percetakan yang
lebih permanen. Sekarang saya sambil kerja belajar & memperdalam
agama Islam. Kalau pagi sampai sore saya ada di studio kecil tempat saya
bekerja, malamnya belajar ilmu agama & silat tradisional. Kata
pengajarnya saya perlu belajar ilmu bela diri karena tak mungkin para
pemuda kampung selalu mengawal saya. Saya mendengar dari bekas teman
akrab di Gereja & yayasan (namanya saya rahasiakan juga demi
keselamatan diri mereka), sangat solider dengan merahasiakan keberadaan
saya, (walau pihak Gereja terus-menerus mendesaknya), mereka bercerita
tentang usaha Gereja untuk melaporkan ke polisi bahkan memeja hijaukan
saya, dengan tuduhan: “Kasus Pencurian Mobil!”, padahal semua orang di
Gereja tahu & banyak saksinya termasuk warga kampung tempat saya
kost yang mengantar saya ketemu dengan pihak Gereja waktu serah terima
itu, semua inventaris Gereja termasuk mobil sudah saya kembalikan &
ada tanda terimanya. Demikian juga urusan keuangan & kas Gereja,
semua sudah clear & pihak Gerejapun sudah tahu, tetapi entah mengapa
mereka berusaha menfitnah saya seperti ini?!. Tetapi saya tekadkan,
bila betul pihak Gereja akan melaporkan saya ke polisi, akan saya buka
semua fakta & data yang saya miliki & mungkin pihak Gereja akan
saya tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, penghinaan &
percobaan penganiayaan.
Khusus masalah penganiayaan saya bersama
teman kerja di studio kecil kami, pernah beberapa kali hampir ditubruk
sebuah mobil (yang saya tahu persis itu milik siapa) dibeberapa tempat
ketika saya sedang berboncengan naik sepeda motor, tetapi Allah selalu
melindungi hambanya yang telah bertobat ini, selalu upaya itu gagal,
selalu saja kami bisa menghindar atau ada orang yang menolong kami
ketika upaya tabrak lari itu terjadi. Saya serahkan semuanya kepada
Allah SWT, Tuhan kita semua, Dialah yang Maha Tahu siapa yang benar
& siapa yang salah diantara hamba-hambanya. Saya masih menunggu
tindakan hukum dari dusta mereka ini, sebab mereka sementara ini
kehilangan jejak saya. Mungkin setelah mereka membaca kisah kesaksian
saya ini, mereka akan semakin gusar & marah kepada saya, karena
selain saya telah masuk Islam, saya juga mungkin dianggap telah
membongkar beberapa rahasia-rahasia penting Gereja yang selama ini
selalu ditutupi secara rapi, yang jangankan umat di luar Kristen, umat
Kristiani sendiri banyak yang tidak mengetahui praktek-praktek tidak
benar dalam beribadah yang saya utarakan di atas tadi.
Saya titip pesan kepada para sahabat setia saya di Gereja &
yayasan, supaya mereka memberikan sedikit pengertian kepada para
pengurus Gereja untuk mengikhlaskan diri saya yang masuk Islam.
Janganlah mencari-cari saya, karena segala urusan yang menyangkut asset
Gereja yang pernah saya pegang sudah diselesaikan dengan baik. Juga
agar tak timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang
mengetahui kisah ini, saya takut ada pihak ketiga yang memanfaatkan
kondisi ini untuk mengacau. Sebab masalah menyangkut agama itu sangat
sensitif & riskan sekali.
Sekian penuturan saya, saya bahagia dalam keislaman saya, walau hidup
pas-pasan saya sangat mensyukurinya karena tidak ada kepalsuan dalam
keimanan Islam saya. Alhamdulillah Allah itu Maha Pengasih & Maha
Penyayang, Allah telah memberi rejeki kepada saya & keluarga pak
tua, order mulai banyak walau nilai penghasilannya mungkin cuma 10% dari
nilai pendapatan saya dulu di gereja. Tetapi saya sangat mensyukurinya.
Dikisahkan kembali oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker (nama Kristennya)