“Apabila Anak Manusia datang dalam
kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari
pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia
akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing
di sebelah kiri-Nya. (Mat 25:31-33)

Pemisahan harus segera dilakukan sebelum kedatangan Yahshua yang kedua kalinya untuk memulai Pengadilan Terakhir-Nya.
Dr. Alberto Rivera, ex-pastor Jesuit
(Serikat Yesus) membongkar skandal sex di dalam institusi Gereja Roma
Katolik ketika ia menyadari bahwa institusi yang ia layani ini adalah
tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Tahun 1985 ketika pertama kali
saya dan teman satu universitas mendengar pengakuan pertobatan Dr.
Alberto Rivera, kami mencari bukunya. Seluruh toko buku Kristen di
Jakarta kami kunjungi, tidak ada satupun yang menjualnya! Ketika kami
bertanya kepada para penjual buku Kristen itu, jawaban mereka ”Kami belum pernah mendengar nama Dr. Alberto Rivera.”
Tahun 1985, buku-buku tentang Dr. Alberto Rivera seperti buku
terlarang saat itu, mungkin dapat disamakan seperti majalah atau buku
porno dan buku-buku faham Komunis. Singkat cerita setelah kami banyak
bertanya dan mencari, akhirnya kami dapatkan yang kami cari, mereka
dijual secara sembunyi-sembunyi di sebuah ”toko buku” di dalam sebuah
pasar. Saat itu baru ada dalam bentuk komik dan berbahasa Inggris. Perlu
untuk diingat, ex-pastor Serikat Yesus ini berkata bahwa organisasi
rahasia Serikat Yesus ini indentik dengan sekte Freemasonery dan partai
Komunis Spanyol, General Jesuit (dikenal sebagai Black Pope atau Paus Hitam) mengenakan cincin (sebagai materai otoritasnya) berlambang Freemason (Jangka). 

Dr. Alberto Rivera menceritakan betapa jahatnya tentara rahasia
Gereja Roma Katolik ini, baik di dalam institusi maupun di luar
institusinya
Kejahatan di dalam institusi Gereja Katolik. Diantaranya adalah:
- Perbuatan homo-sex diantara pemimpin dan pekerja orang-orang biara Roma Katolik, termasuk diantara para nunes (suster-suster biara). Perbuatan sumbang ini terjadi antara suka-sama-suka dan juga pemaksaan (antara pemimpin dengan murid calon imam dan calon biara)
- Kejahatan lainnya ialah pembunuhan bayi-bayi. Dr. Rivera bercerita bahwa tulang-tulang bayi banyak ditemukan di biara-biara Katolik. Besar kemungkinan ini berasal dari calon-calon suster yang telah dipaksa melayani atasan mereka dan para wanita yang hamil diluar nikah dan ”diselamatkan” dan kemudian bergabung menjadi murid-murid biara Katolik.
- Pembunuhan berencana diantara mereka sendiri, baik yang tidak setuju dengan doktrin dan keputusan atasan (beberapa paus yang berhati murni telah mati diracun, salah satu contohnya) maupun bagi ”penghianat” seperti Dr. Alberto Rivera ini. Dr. Rivera terancam mati kenegara manapun ia berada. Orang-orang yang dikuasai Setan tersebut akhirnya berhasil membunuh dia.
Kejahatan di luar institusi Roma Katolik. Dr. Alberto Rivera berkata bahwa Institusi Roma Katolik adalah biang dari banyak kekacauan besar di dunia baik politik maupun
Gereja-gereja Protestant, Holywood dan Casino Dalas pun telah dikuasainya.

- Gereja Roma ada dibelakang assassinasi (pembunuhan berencana) president Abraham Lincoln dan John Kennedy. Gereja Roma bertanggung jawab atas kehancuran Konstitusi dan ekonomi USA.
- Perang Dunia II ditimbulkan oleh para tentara rahasia Gereja Roma, yakni Jesuit.
- Dr. Rivera diberi tahu oleh Pendetanya ketika ia masih seorang murid Jesuit (Serikat Yesus) bahwa Komunis sesungguhnya diciptakan oleh Gereja Roma Katolik
- Tentu Anda telah tahu tentang Crusaders, Inqusitiors orang-orang yang haus darah tersebut
- Terlalu panjang jika ditulis semuanya.
- menciptakan kekacauan di negara islam
Kita sekarang melihat skandal sex abuse anak yang terjadi pada banyak
gereja-gereja Roma Katolik di berbagai negara. Ketika pertama kali
berita ini merebak di awal tahun 1990, dunia berpikir itu suatu
peristiwa ”kecelakaan.” Dunia tidak ambil perduli, Dunia berpikir bahwa
itu hanyalah sekedar masalah intern Gereja Roma Katolik belaka. Skenario
itu telah berubah di abad 21 ini: itu bukan sekedar ”kecelakaan” –
setiap orang pasti pernah berbuat salah, benar tidak?, namun
”kecelakaan” yang terus menerus selama lebih dari 40 tahun – menurut
beberapa ex-pastor Katolik bukanlah kecelakaan, sebab mereka berkata itu
bukan “berita” baru:
- Dr. Pastor Alberto Rivera, dalam buku “Alberto, based on a true story” berkata bahwa tubuh-tubuh bayi ditemukan di terowongan bawah tanah yang menghubungkan gedung pastor dengan gedung suster Katolik di banyak tempat di Spanyol dan Roma pada tahun 1930-35. Yang membuat jemaat Katolik Spanyol menghancurkan gedung-gedung tersebut. Gambar dapat dilihat di buku tersebut.
- Pastor Clarles Chiniquy pada bukunya “50 Years in the Church of Rome,” skandal sejenis itu sudah umum terjadi sejak dijamannya: abad 18.
Yahshua memperingatkan dengan keras: “Tetapi
barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang
percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Mat 18:6)
Dunia sekarang bertanya, ”Siapakah yang harus diadili dari skandal sex abuse anak di dalam Gereja Roma Katolik ini?”
Mari kita lihat sejenak skandal-skandal sex-abuse anak ini:
Ireland. Sedikitnya 150 pekerja Gereja Roma Katolik di
Ireland sudah terlibat didalam skandal sex abuse anak lebih dari
periode 67 tahun. menurut laporan telgegrah.co.uk news.

Berapa banyak korbanya? New York Times menulis,
”Puluhan ribu anak-anak Ireland telah dilecehkan secara sex, tubuh dan
emosi oleh suster-suster, pendeta-pendeta dan pihak lainnya selama lebih
dari 60 tahun di tempat-tempat tinggal sekolah yang dijalankan oleh
Gereja [Roma Katolik]…, menurut sebuah laporan yang diterbitkan di
Dublin pada hari Rabu; New York Times, May 20, 2009. Anak-anak malang ini sekarang berusia antara 50 sampai 80 tahun.
Lebih dari 30.000 anak-anak yang telah dikirim ke tempat-tempat lebih dari 6 dekade, laporan berkata, karena alasan-alasan:
- sering melawan keinginan-keinginan keluarga mereka dan karena tekanan dari kekuasaan pastor-pastor setempat. Orang-orang tua dipaksa oleh Gereja Roma untuk menyerahkan anak-anak mereka untuk tujuan melayani intitusi gereja tersebut, persis seperti yang dilakukan oleh institusi Taliban di Afganistan di abad 21 ini.
- mereka telah dikirim karena keluarga-keluarga mereka tidak mampu merawat mereka,
- karena ibu-ibu mereka telah melakukan perzinahan atau melahirkan diluar nikah, atau satu dari orang tua mereka sakit, atau pemabok atau terlalu kasar terhadap mereka.
- mereka juga telah dikirm karena kejahatan kecil seperti mencuri makanan atau karena gagal disekolah umum.

Amerika Serikat. Pastor di Wisconsin telah melakukan pelecehan sex terhadap 200 anak-anak tuli antara 1950-1974, New York Times.com.
Holland.
Tangan pria remaja ini dipaksa oleh seorang pastor untuk menyentuh
bagian sensitif pastor tersebut. Esok harinya ia dipanggil untuk
menhadap pastor tersebut dan dikatakan kepada remaja ini, ”Itu seharunya tidak boleh terjadi.” Dia memberi saya pengampunan; dia mengampuni dosa saya. Itu telah membuat saya lebih bingung lagi,” remaja ini bercerita.
Melihat curahan baru-baru ini tuduhan pelecehan anak oleh pastor-pastor yang telah juga merendap di Holland, Switzerland, Austia, Polandia dan Italia,
seorang pengamat veteran tentang Vatikan berkomentar: “Ini adalah
tantangan terbesar untuk Gereja [Roma Katolik] di dalam masa modern
sejak penggabungan Italy di tahun 1861 atau Perang Dunia II,” tulis Financial Times (17 Maret 2010) “Pope battles to contain abuse scandal.”
Jerman. Saudara kandung laki-laki Paus Benedict XVI
juga terlibat di dalam menutup-nutupi skandal ini. Sedikitnya ada 100
perkara pelecehan sex anak yang telah dilaporkan di dalam rumah-rumah
sekolah Serikat Yesus di seluruh Jerman. 

Peristiwa pelecehan ini juga terjadi di Inggris, Australia, Mexico, Kanada dan banyak tempat lagi di dunia.
Paus mengetahui namun menutupinya. Paus Yohanes II dan pembantunya, Kardinal Joseph Ratzinger yang sekarang menjadi Paus Benedictus XVI telah mengetahui skandal-skandal sex abuse anak diantara para pastor Katolik lama sekali, namun berdiam diri.
Gereja Roma Katolik adalah institusi rohani yang berfungsi
berdasarkan hirarki yang absolute (struktur kepemimpinan piramid),
artinya, segala sesuatu (aksi dan reaksi) terlaksana atas keputusan
Paus.
Berikut ini beberapa kutipan surat kabar yang menyatakan bahwa Paus telah tahu perbuatan mesum pekerja-pekerja gerejanya jauh sebelum surat kabar sekuler membongkarnya.
“Korespondensi internal dari
uskup
di Wisconsin langsung kepada Kardinal Joseph Ratzinger, paus masa
depan, menunjukkan bahwa sementara para pejabat gereja berjuang mengenai
apakah imam harus dipecat, pioritas tertinggi mereka adalah melindungi
gereja dari skandal. Masalah Wisconsin ini melibatkan pastor Amerika, Rev. Lawrence C. Murphy
yang bekerja untuk sekolah bagi anak-anak tuli dari tahun 1950 ke
1974.” Surat kabar ini melanjutkan, “Tetapi itu adalah hanya satu dari
ribuan masalah-masalah yang telah diteruskan oleh uskup-uskup kepada
kantor Vatikan yang disebut The congregation for the Doctrine of the Faith, yang dipimpin oleh Kardinal Ratzinger dari tahun 1981 ke 2005.”

Hanya 20 persent dari 3000 imam yang tertuduh yang siapa kasusnya
telah pergi ke Vatikan antara tahun 2001 ke 2010 telah diproses, dan
hanya sedikit dari mereka yang dipindahkan tempat tugasnya.
Karena tidak ada respond dari Kardinal Ratzinger, Arkibishop Weakland
telah menulis kekantor Vatikan yang berbeda di bula Maret 1997,
mengatakan masalahnya urgent sebab seorang lawyer telah siap membawanya
kepegadilan, masalah akan dapat menjadi publik dan “skandal sebenarnya
di masa depan nampak sangat mungkin.” NewYorkTimes.com 25 Maret 2010
Goal dari Kardinal Ratzinger, sekarang Paus Benedict, adalah (was) menjaga rahasia ini,” Peter Isely, direktur dari the Survivors Network of those Abused by Priests, kata kantor berita The Associated Press. “Ini adalah kasus pedofilia paling tak terbantahkan yang Anda bisa dapatkan.”
Jeff Anderson & Associates Advocates,
sebuah organisasi yang terlibat di dalam penyelidikan skandal
pastor-pastor Katolik pada paragraph pertamanya menulis, “(Maret 25) –
Hanya berberapa hari setelah Paus Benedict XVI mengeritik uskup-uskup
Ireland karena menutup-nutupi pekerja gereja yang terlibat didalam
pelecehan seksual di Ireland, document-dokument baru menunjukan dia
tidak melakukan apa-apa untuk mendisiplin pastor-pastor Wisconsin yang
ia telah tahu sejumlah penyerangan sex anak-anak laki yang tuli tersebut
– dan ada kemungkinan [Paus] telah menutup persidangan gereja dalam
masalah ini.
TV France24 melaporkan perkataan Jeff Anderson: “Paus Benedictus XVI telah mengetahui skandal sex-abuse anak ini sejak tahun 1950, namun tetap menutup-nutupinya.” 

Paus dengan jubah merah dan lambang Setan pada kedua jari-jari tangannya.
Pemimpin teras atas Gereja Roma Katolik sering kali “menghukum” para
pastor dan pekerja gerejanya yang terlibat di dalam skandal pelecehan
sex anak ini hanya dengan cara memindahkan pastor pedofilia tersebut ke
negara lain. Dan mereka melakukan perbuatan mesum mereka di tempat yang
baru.
Keluarga dari para korban, banyak yang mengatakan bahwa “meminta
maaf” dengan kata-kata saja tidak cukup, apalagi dengan menutup masalah
tersebut dengan pernyataan “Gereja bangkrut tidak mampu membayar biaya
ganti rugi”, karena kenyataannya Gereja Roma Katolik memiliki harta
kekayaan yang dipercayai salah satu institusi terkaya di dunia – melalui rampasan perang, purgatori, kolekte, money loundry (bank, petrol, casino dsb.) dan lain-lain
Pemecatan pastor-pastor di Ireland nampak sesuatu yang munafik, sebab
Paus Benedict XVI yang sebelumnya adalah Kardinal sebagai kepala dan
mengetahui skandal ini puluhan tahun sebelumnya, namun tidak mengambil
tindakan tegas. Di dalam dunia sekuler dan terlebih rohani kesalah besar
demikian pastilah akan membuat pemimpin itu mengundurkan diri dari
jabatannya.
Jadi, siapakah yang harus diseret kemeja pengadilan, para pendeta dan
kepala suster biaya Katolik atau Paus? Adilnya ialah semua para pelaku
skandal pelecehan sex anak tersebut, terlebih lagi Kardinal yang
sekarang menjadi Paus Benedict XVI. Doktrin Roma Katolik yang melarang
para pastornya menikah namun – SENGAJA – harus mendengarkan “pengakuan dosa jemaat”
yang penuh dengan cerita sex (keluarga, skandal, perzinahan,
pornografi dan sejenisnya) persis sama dengan memaksa mereka minum bir
dan wine sebanyak-banyaknya tapi dilarang mabuk!!
Dari sisi Kristianiti, skandal sex abuse dan pedofilia di Gereja Roma Katolik yang melibatkan begitu banyak pekerja-nya dan terjadi bertahun-tahun tanpa ditindak-lanjut membuktikan bahwa Gereja Roma Katolik adalah Gereja Antikristus.
Gereja ini terus mencoba merusak citra Bapa Sorgawi, Yahshua Ha
Mashiah dan Roh Kudus di mata Dunia. Inilah cara Roma menyesatkan bukan
saja orang-orang Katolik tetapi juga orang-orang yang belum mengenal
Injil Kerajaan Sorga.
Kata “Anti” pada Antikristus memiliki dua makna:
- Melawan terang-terangan: merubah hukum dan waktu YAHWEH, menolak korban Yahshua di salib dengan cara memakai lambang “Salib terbalik”, “Salib Bengkok”, “Tubuhnya tetap tersalib (Alkitab menulis bahwa Yahshua telah menang atas Kematian, melalui Kebangkitan-Nya).
- Melawan dengan cara pemalsuan: Berbaju Kristen, mengaku Kristen, bicara seperti Kristen, tetapi berbuat kebalikan dari apa yang Yahweh Yahshua Ha Mashiah perintahkan untuk dilakukan.
Alkitab telah menubuatkan tentang lahirnya Gereja Roma Katolik,
waktu penghukuman baginya sudah dekat! Inilah wahyu Yahshua Ha Mashiah
(Yesus Kristus) kepada rasul Yohanes di pulau Patmos yang tertulis pada
kitab Wahyu:
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata
dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala
kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu
nama, MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND ABOMINATIONS OF THE EARTH [KJV]. (suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”) Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yahshua. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran. (Wah 17:4-6)

Kemudian dari pada itu aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan
bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang
kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh
jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi
segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.” Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Elohim
telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti
dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut
pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan
pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak
kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di
dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku
tidak akan pernah berkabung. (Wah 18:1-7)
Bukan saatnya lagi kita bermain-main dengan agama, kedatangan Yahshua
Ha Mashiah sudah begitu dekat, nubuatan-Nya pada Matius 24 sudah
hampir tergenapi seluruhnya, hanya tinggal menunggu waktu masak, untuk
siap dituai. Kasihanilah jiwa Anda sendiri, berdamailah dengan YAHWEH
sebelum kematian memanggil Anda.