Selasa, 31 Desember 2013

KISAH NYATA: Bualan Kristen tentang kuasa penyembuhan Yesus

Box Ankerdikirim keMuallaf (ex-Kristen) Siap Untuk Membongkar Kesesatan Kristen Secara Total
KISAH NYATA: Bualan Kristen tentang kuasa penyembuhan Yesus.
Mujur tak dpt diraih, malang tak dapat ditolak...
Akibat terlalu sering mengkoleksi "apem" PSK di Makssar, Pdt. Alexander Kandalangi asal Makale, Tana Toraja positif terjangkit virus HIV berdasarkan hasil pemeriksaan medis di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar lima bulan yg lalu. Pendeta Protestan ini mengeluh timbul bintik2 dan gatal2 di seluruh tubuhnya, badannya terasa lemah disertai diare tanpa henti selama sebulan lebih.

Pdt Alex terkejut stlh mengetahui bhw tidak ada obat yg dapat menghentikan virus mematikan tsb. Menurut perkiraan dokter, umur Pdt Alex sekitar 12-16 thn lagi, tergantung bg mana ia mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral) secara teratur. Dokter juga menuturkan bhw Pdt Alex akan memasuki tahapan AIDS lalu menghembuskan nafas terakhir lebih dini.

Dunia terasa sempit dan gelap seketika. Kenyataan pahit ini membuat Pdt Alex jatuh ke jurang depresi. Dgn bekal uang yg mencukupi ia berangkat ke Jakarta, menemui para pendeta2 yg dikenal bisa "menyembuhkan" penyakit hanya dgn kuasa Yesus. Pendek kata pendeta malang itu pergi dari satu pendeta ke pendeta lain berharap kuasa Yesus agar ia terbebas dari virus HIV yg terus menggerogotinya.

Tapi apa daya, sudah puluhan pendeta yg ia datangi namun kondisi fisiknya terus menurun. Muncul bercak merah kehitam-hitaman diseluruh tubuhnya dgn rasa gatal yg sulit terlukiskan. Pdt Alex pun akhirnya putus asa dan memilih mengakhiri hidpu alias BUNUH DIRI dgn cara menggantungkan diri di sebuah kamar hotel di Jakarta. Sekali lagi, penyesalan datangnya pasti belakangan!!!

Pertanyaan bagi Kristen: Mana kuasa Yesus yg katanya bisa menyembuhkan segala penyakit??? Ada 2.400 lebih pendeta Protestan di Indonesia yg HIV+, kok tdk bisa sembuh??? mana kuasa Yesus???

Silakan beri jawaban yg logis dan santun.
No pantat no sodomi
No hujat no caci maki

Wassalam,
Maruli Ahmad Tobing.